Jumat, 20 Agustus 2021

LIHAT DIBALIK LAYAR PERINGATAN HUT WANITA ANGKATAN UDARA

 Tulisan Lepas HUT WARA ke-58 Tahun 2021

 

*LIHAT DIBALIK LAYAR PERINGATAN HUT WANITA ANGKATAN UDARA*

Oleh: Mayor (Sus) Sanra Michiko Moningkey

 


 

Wanita Angkatan Udara/ Wara (Women Air Force) Indonesia berulang tahun ke-58 pada 2021 ini. Peringatannya ditandai dengan adanya serangkaian kegiatan berpedomankan protokol kesehatan secara ketat.

Sesuai ketentuan yang berlaku, penggunaan masker hitam TNI POLRI adalah mutlak dalam kedinasan. Terutama untuk event besar seperti upacara dan serah terima jabatan. Dimana cara penggunaannya dengan mengenakan masker medis dan masker hitam TNI POLRI di lapisan luarnya. 

Namun dalam kedinasan sehari-hari, masih diijinkan menggunakan masker medis tanpa masker hitam logo TNI POLRI. “Diharapkan para Perwira Koordinator, Pasub Koordinator dapat meneruskan info penting ini kepada Wara di satuan masing-masing!”, pengumuman Kepala Bagian Pembina Wara Dinas Administrasi Personel TNI AU (Kabagbinwara) Letkol Kal Rachmi Restiani.,S.E. Melalui media komunikasi grup WhatsApp Pakor/ Pasubkor/ Basubkor Wara se-Indonesia.

Upacara puncak peringatan dipimpin oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, SH, M.D.S. Dihadiri oleh perwakilan Perwira Tinggi, Perwira Menengah dan Perwira Pertama Wara dalam ruang Auditorium Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta. 


 

Serta, secara virtual diikuti oleh Wara se-Indonesia, Kamis (12/08). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara sederhana dan terpusat di Jakarta. Sepanjang hari seluruh Wara wajib menggunakan PDU IV selama jam dinas kecuali yg sedang melaksanakan dinas luar.

Peringatan Ulang Tahun Wara digelar oleh panitia dengan ketua panitia Letkol Kes drg. Imelda Sriulina Sinulingga. Dokter sehari-harinya bertugas sebagai Pokli Golongan V, Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Dinas Kesehatan TNI AU (Lakesgilut), Jakarta.

Rangkaian peringatan diawali giat Bhakti Sosial. Pemberian tali asih dan pemberian sembako. Kepada Wara yang sedang dalam keadaan fisik sakit. Ataupun dalam keadaan malang seperti ditinggal meninggal oleh pasangannya. Pengumpulan data sejak akhir Juni oleh staf Bagbinwara Disminpersau.

Sebelumnya, rencana garis besar HUT telah dibagikan oleh Kabagbinwara untuk dipedomani. Walaupun ada kemungkinan terjadi dinamika di lapangan. Sambil menunggu ST asli dipancarkan setelah tanda-tangan oleh pejabat terkait. Demikianlah, hiruk-pikuk komunikasi termonitor melalui grup WA sejak awal Juni.

Sebelumnya, Pakor/ Pasubkor ini dibentuk berdasarkan Surat Perintah Kasau. Sprint Nomor 875/ VII/ 2021 tertanggal 19 Juli 2021 tentang Penunjukan Perwira Koordinator Wara Jajaran Jakarta dan Daerah.

Diperintahkan kepada nama, pangkat, NRP, kesatuan seperti tercantum dalam lampiran surat perintah ini. Untuk melaksanakan tugas sebagai perwira koordinator Wara di jajaran masing-masing. Dan Pakor membawahi Pasubkor/ Basubkor dijajarannya, disamping melaksanakan tugas dan jabatan sehari-hari.

Pakor bertugas melaporkan kegiatan pembinaan Wara dijajarannya, enam bulan sekali pada minggu pertama Juni, Desember. Melaporkan kepada Kabagbinwara pada minggu keempat Juni, Desember. Termasuk mutasi, alih tugas atau purna tugas.

Daftar nama Pakor Wara Mabesau Letkol Sus Estu Suci Wulandari, S.IP., dari kesatuan Dinas Pengamanan dan Sandi TNI AU (Dispamsanau). Letkol Adm Titi Tri Pangastuti, A.Md., dari kesatuan Kodiklatau. Mayor Sus Henny Purwani, A.Md.,dari kesatuan Koopsau I.

Mayor Kes Reni Wijayanti, A.Mkeb, dari kesatuan Koopsau III. Letkol Sus Siti Aisyah, SE., dari Lanud Hasanuddin. Letkol Tek Erlina Herliani, A.Md., dari Koharmatau. Letkol Kes Dra. Marwiah, MM., RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Kapten Adm Sriyani Ekowati., asal Makopaskhasau. Letkol Sus Eni Sulisdawati SH., dari Babinkum TNI. Letkol Pom Intan Rianti O, SH., MM., dari Ditjen Strahan Kemhan Jakarta.

Adapun Wara berdinas diberbagai kesatuan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jakarta, Bogor, Pekan Baru, Pontianak, Bandung, Medan, Kalijati, Padang, Tanjung Pandan, Lampung, Tasikmalaya. Majalengka, Purbalingga, Palembang, Tanjung Pinang. Tarakan, Balikpapan, Surabaya. Malang, Madiun, Bali, Rembiga, Manado, Banjarmasin, Makassar,  Jayapura, Ambon, Timika, Kupang NTT, Biak, Batam, Solo, Kalijati, Yogyakarta.


 

Koordinasi antar Wara se-Indonesia terdukung dengan kemajuan teknologi komunikasi aplikasi WhatsApp. Seperti, RGB yang dibagikan, tercantum giat ziarah direnakan sesuai PPKM daerah setempat (walau pada akhirnya kegiatan ini tidak terlaksana).

Adanya ceramah, sejak awal telah direncanakan narasumber Ketua DPR RI Dr (H.C) Puan Maharani. Namun digantikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Ibu Retno L.P Marsudi, SIP., LL.M.

Menlu RI mengatakan kontribusi positif perempuan Indonesia bukan terjadi saat ini saja. Melainkan sudah ada sejak masa perjuangan kemerdekaan, dengan saling memberdayakan dan selalu bekerjasama.


 

“Perempuan harus saling memberdayakan, saling memberikan dukungan, dan inspirasi serta tidak ragu berbagi pengalaman dengan lainnya,” ujarnya. Selain itu, perempuan harus mampu membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Agar tetap dapat melakukan tanggung jawab yang diberikan. Dimana ambisi yang dimiliki harus diselaraskan dengan lingkungan, khususnya keluarga. Hal tersebut adalah kunci penting ketika menjalankan profesi apapun. Sebab tanpa dukungan keluarga, tidak akan mencapai posisi yang diduduki saat ini.

“Perempuan hebat pasti bertindak dengan tepat. Perempuan hebat pasti selalu punya tempat!kata Menlu RI mengutip pesan Raden Ajeng Kartini.

Selanjutnya, Sarasehan ‘Wanita Hebat, Wanita Inspiratif’ Ibu Raksa Tri Anggana Tantri. Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.

Sambutan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., serta Ibu Winayadhati Kanya Sena. Ceramah kesehatan Letkol Kes dr Tara Aseana, Sp.K.J.

Selain itu, diadakan lomba menyanyikan lagu Mars Wara. Dikemas dalam video klip. Ketentuan dituangkan dalam telegram lomba. Lomba diikuti perwakilan Kotama/ Balakpus yang ditentukan panitia lomba. Technical Meeting berkaitan lomba diadakan (22/07).

Hasil lomba, kategori video jumlah Like (tanda suka) terbanyak 12.210 likes adalah Wara Lanud Supadio. Kategori Vocal Grup terbaik pertama skors nilai 1.129: Wara Lanud Sulaiman. Kategori Vocal Grup terbaik kedua nilai 1.117: Wara Mabes TNI. Kategori Video terbaik pertama, nilai 863: Wara Kohanudnas. Kategori Video terbaik kedua nilai 788 Wara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Selesai penjurian lomba pada akhir Juli, Kabagbinwara memasukkan Ketua Panitia Letkol Kes drg. Imelda ke dalam grup WA Pakor. Sehingga pertanyaan giat HUT Wara dapat ditanyakan langsung.

Dalam perjalanannya, sarasehan (03/08) yang semula akan dibuka Kasau mengalami perubahan. Aspers Kasau membuka acara walau tidak mengikuti sampai kegiatan selesai.  Hal ini dilaporkan masing-masing Wara kepada atasannya.

Banyak  pertanyaan penggunaan seragam Wara, Kabagbinwara menegaskan bahwa upacara HUT, Wara menggunakan PDU 4 satu hari penuh. Bagi yang tidak berhijab, penggunaan PDU 4 tetap menggunakan rok .

PDU 4 dengan celana panjang disebut PDP. Digunakan Komandan Peleton/ Danki/ Danyon pasukan bersenjata, pasukan upacara bersenjata menggunaan PDP.

Wara berhijab, menggunakan PDU 4 celana panjang. Petunjuk teknis penggunaan PDU 4 Wara yang tidak berhijab, tetap tidak berubah. Infomasi ini disampaikan Wara di satuan masing-masing.

Peringatan HUT kali ini terasa spesial, Wakasau berkenan memberikan Ceramah “Keluarga Bahagia”, secara video conference dari Mabesau (10/08).

Hadir pula, Pati Wara Marsda TNI Reki Irene Lumme, S.H.,M.H., Orjen TNI Babinkum TNI. Marsma TNI Evi Zuraida, S.H.,M.H., Kadiskumau. Marsma TNI M. Veronica Tig, S.E., M.M., Kapoksahli Kodiklatau. Serta, Marsma TNI Dra. Rini Mukayani, M.A.P., Perwira Sahli Tk II Bidang Jahpers Panglima TNI.


 

Wakasau jelaskan agar senantiasa berprasangka baik, bersyukur, ikhlas dan sabar. Menjaga perkataan, karena akan menjadi perbuatan. Menjaga perbuatan karena akan menjadi kebiasaan. Menjaga kebiasaan karena akan menjadi karakter. Menjaga karakter karena akan membentuk nasib. Dan nasib berawal dari pikiran.

Sementara itu, mengawali ceramah Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Kabagbinwara memberikan laporan kepada Kasau. Bahwa peringatan HUT Wara adalah salah satu bentuk pembinaan. Sebagai wujud penghargaan pengamalan nilai-nilai tradisi. Sekaligus mengenang sejarah lahirnya Wara 12 Agustus 1963.

Tema HUT Wara: ‘Dengan semangat Kanya Bhakti Sakti Sejati Wara siap mendukung percepatan penanganan Covid-19 menuju tatanan baru untuk Indonesia maju’.  Terimplementasi peran Wara sebagai tenaga kesehatan. Wara aktif mendukung penanganan pasien Covid-19 di Wisma Atlet Senayan dan berbagai rumah sakit TNI AU bahkan di daerah penugasan PBB. Peran aktif tersebut juga diwujudkan dalam program vaksinasi nasional. Serta program edukasi penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat.

Komposisi Wara sampai 2021, tiga orang Marsekal Pertama. 361 Pamen, 413 Pama dan 1115 Bintara Wara. Jumlah total 1892 Wara yang bertugas diberbagai wilayah Indonesia dan berbagai negara dalam misi PBB.

“Hadirin dan tamu undangan yang berbahagia, pada pagi yang sangat baik ini, kami juga ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada Panglima TNI dan Kasau. Atas berkenannya memberikan kepercayaan kepada Wara untuk menduduki satu jabatan bintang dua sebagai Orjen Babinkum TNI. Saya yakin, kepercayaan yang diberikan ini akan menjadi motivasi bagi Wara. Untuk lebih mempersiapkan diri dan meningkatkan profesionalisme dibidang tugasnya”, ujar Kabagbinwara Disminpersau yang disambut meriah oleh hadirin.

“Saya ingin berbagi ucapan bijak; sukses bukanlah kebetulan. Ia terbentuk dari kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan, dan yang paling penting cinta akan hal yang sedang dan ingin kita lakukan. Kiranya kita semua, terutama Wara mampu mencapai kesuksesan kita masing-masing. Dengan selalu mempersiapkan diri dan berkomitmen dalam bekerja”, kata Letkol Kal Rachmi Restiani.,S.E., mengakhiri laporannya.

Namun, ditengah kelangsungan peringatan HUT, terdengar kabar duka yang datang dari Muspurdirla di Yogyakarta. Seorang Pamen Wara Letkol Ninuk Herlina, SH., MH., tutup usia 57 tahun karena sakit di RSPAU dr. Hardjolukito (09/08) dan dimakamkan di TPU Pugeran. Ucapan belasungkawa silih berganti membanjiri WA Grup.

Selain itu, ucapan selamat ulang tahun, “Semoga tetap profesional, tetap menjaga kodrat dan martabat, tetap eksis, tetap berjuang dan berkembang, sukses selalu”, pesan Marsma (Purn) Hermuntarsih mewakili Bintara Wara Angkatan ke 5 lulusan tahun 1978.

Penulis berpikir, tidaklah berimbang jika tidak mencantumkan arahan Kasau di tahun 2021 ini. Kasau menyatakan, peran wanita Indonesia dalam dunia militer, sudah dikenal sejak zaman perang perebutan kemerdekaan NKRI. Dahulu, peran wanita banyak dilibatkan sebagai tenaga perawat, saat administrasi maupun untuk membantu di dapur lapangan.

Seiring perkembangan dunia yang semakin kompetitif dan kemajuan ilptek, muncul pula tantangan kompleks. Berangkat dari kondisi tersebut, kehadiran dan peran luas segenap wanita Indonesia dalam dunia militer, terus menjadi semakin dibutuhkan.

Tak terkecuali di TNI AU. Kini diusia 58 tahun, Wara terus berinovasi, beradaptasi, bertransformasi menghadapi tantangan tugas yang semakin beragam dan kompleks. Peran Wara berkembang luas diberbagai lini tugas TNI AU. Penerbang, Navigator, Teknisi Pesawat, Persenjataan, Intelijen, Kesehatan, hingga penugasan pasukan perdamaian.

Ditengah pandemi Covid-19, peran Wara semakin dibutuhkan. Khusus terlibat langsung selaku tenaga kesehatan. Kerja penuh kesabaran, kelembutan menjadi faktor penting dalam mitigasi pandemi. Sehingga mendorong semangat optimisme dilingkungannya.

Itulah mengapa kontribusi Wara kepada bangsa Indonesia semakin krusial disejajarkan dengan prajurit pria. Namun, sebagai bangsa yang memegang teguh adat ketimuran.

Disaat Wara memiliki kesempatan karir setinggi-tingginya tanpa perbedaan dan diskriminasi. Tentunya harus disesuaikan dengan kodrat dan peran wanita. Untuk itu, peran bersifat kombatan di daerah operasi dan rawan, masih membatasi peran dan keterlibatan Wara.

Sebab, disamping tuntutan peran wanita tangguh dalam organisasi AU, Wara juga dituntut melaksanakan kewajiban perannya di dalam keluarga. Selaku isteri bagi suami, sebagai ibu bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu, menjalani tugas dan peran sebagai Wara, benar-benar membutuhkan ketangguhan dan kekuatan mental tinggi.

“Untuk itu, menjelang peringatan ke-58 tahun pengabdian Wara saya mengucapkan terimakasih dan rasa bangga kepada seluruh Wara dimanapun berada dan bertugas”, pesan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., Perwira Tinggi TNI AU menjabat Kasau ke-23 sejak 20 Mei 2020.

Demikianlah kisah dibalik peringatan HUT Wara ke-58 tahun 2021. Terbersit harapan nyata dimasa depan, Wara hendaklah menjadi prajurit wanita yang mengabdi kepada bangsa dan negara, sesuai dengan keahliannya, dengan mengutamakan kodratnya sebagai Ibu. Serta dapat bertindak selaku figur contoh. Menjadi sumber inspirasi bagi semua wanita dan anak-anak gadis remaja di dalam suatu kelompok sosial yang selama ini selalu didominasi oleh kaum pria.***(Penulis sekarang menjabat sebagai Kepala Penerangan Lanud Sam Ratulangi Manado Sulut. HP 0812-1380-1618. Email: michikoinfo05@gmail.com)*Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Rabu, 12 Agustus 2020

SIAPAKAH WANITA ANGKATAN UDARA ITU?

 

Oleh: Mayor Sus Sandra Michiko Moningkey

Kapentak Lanud Sam Ratulangi Manado Sulawesi Utara

 

            Lebih dari setengah abad pengabdian Wanita Angkatan Udara (Wara). Pada usianya yang ke-57 ini tepatnya pada 12 Agustus, telah menorehkan segudang prestasi bagi Tentara Nasional Indonesia dan bagi bangsa Indonesia yang besar ini.

 Hal ini merupakan perwujudan minat dan bakat Bela Negara dari setiap warga negara Indonesia, khususnya peran serta wanita di dalam pembangunan bangsa. Juga merupakan bentuk wujud peningkatkan kualitas pengabdian bagi TNI Angkatan Udara.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Rindu Sahabatku

10/11 Rindu Sahabatku

Rabu, 11 Oktober 2017 09.12

Tuhan.....daku rindu Engkau......sangat rindu.... daku ingin berjalan berdua dengan Mu. Bolehkah Tuhan? Bercerita banyak hal. Semuanya. Tentang hidupku. Tentang perjalanan hidupku. Maukah Engkau mendengarkannya? Maukah Engkau duduk sejenak disampingku dan sudi mendengarnya ya Tuhan.....? Daku capek Tuhan..

Jumat, 20 Oktober 2017

PELATIH MILITER

Pelatih Militer adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam mengajar teknik-teknik ilmu kemiliteran dilandasi oleh pengalaman maupun pendidikan di pelatihan instruktur militer.

Darimana datangnya beribu-ribu pasukan jika bukan dari hasil pembentukan tangan seorang Pelatih Militer. Kunci keberhasilan terbentuknya suatu pasukan yang gagah, disiplin dan tangguh adalah berasal dari pahatan tangan seorang Instruktur tempur. 

Kekuatan militer akan berkembang dengan hebat sebab ada instruktur-instruktur tempur yang akan membentuk kader-kader. Hal inilah yang menjadi inti pembinaan ratusan batalyon-bataylon baru.    
 
Dari batalyon-batalyon baru inilah akan bangkit pula instruktur-instruktur  yang akan menggembleng ratusan ribu calon prajurit menjadi tamtama-tamtama dan bintara-bintara yang tangguh. 
 
Para instruktur ini akan melaksanakan satu-satunya teknik latihan yang akan menjamin bahwa para anak-buahnya ini akan tahan uji. Segera, sesudah butir-butir peluru panas beterbangan. 

Latihan-latihan pembentukan ini dilakukan secara realistis di tengah lingkungan dan suasana medan pertempuran yang sesungguhnya. 

Menggembleng dan melatih anak-buahnya di tengah cuaca ekstrim dan bahkan menguji batas kemampuan manusia sampai batas paling akhir. Bahkan melelahkan mereka dalam gerakan-gerakan latihan yang lama dan membutuhkan ketahanan tubuh yang tinggi. 

Tujuannya, tidak lain, adalah untuk menghasilkan orang-orang yang sehat badannya. Sangat terlatih di dalam jabatan militer ataupun teknis. Dan yang telah terbiasa akan disiplin serta dapat bekerja sama dalam satu kesatuan tim. 
 
Bahkan memiliki rasa kebanggaan yang sebesar-besarnya akan kewajibannya. Artinya, yang rohani maupun ketrampilannya telah siap untuk perang. 

Singkat kata, cukuplah kesempatan telah diberikan bagi mereka, baik perwira maupun anak buahnya, untuk menunjukkan nilainya sebagai militer profesional. Untuk mengeluarkan hal-hal baik dan berkualitas dari dalam dirinya. Setelah melewati tekanan latihan yang keras dan berat. 

Sekarang Pembaca dapat mengerti betapa sangat pentingnya keberadaan seorang Pelatih atau Instruktur Militer dalam pengembangan kekuatan angkatan perang suatu negara. 

Sebenarnya instruktur militer tidaklah jauh berbeda dengan pengajar sipil. Apa yang membedakan? Jawabannya akan sangat menentukan perbedaan mendasar. 

Setiap orang yang ingin mengajar tentunya memiliki alasan mengapa ia ingin mengajar? Apakah karena merasa ada dorongan yang besar untuk menolong orang lain. 

Atau menganggap bahwa ia memiliki pengetahuan khusus atau memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan di lingkungan angkatan bersenjata. 

Bagi tenaga pengajar sipil, alasan pertama sepertinya lebih mengena tentang alasan mengapa ia tertarik di dunia mengajar. Namun apabila anda adalah instruktur militer sepertinya keputusan ini sudah sejak awal mungkin dibuatkan oleh pengambil keputusan di level atas. 

Bagaimanapun setiap pengajar menginginkan untuk melakukan pekerjaan yang mulia, walaupun anda tidak tahu harus memulai darimana. Awalnya ada rasa grogi, takut, gelisah dan sedikit kuatir tentang hasil akhir. 
 
Namun tidaklah demikian, sesungguhnya setiap hari di dalam kehidupan. Setiap kita tanpa disadari melewati tahap-tahapan pengajaran. Contohnya, jika seorang teman menanyakan sesuatu, anda akan menjawabnya. 
 
Jika memiliki penjelasan lengkap, anda akan mengatakan kepadanya. Jika dia tidak juga mengerti maka anda akan berusaha memberikan gambaran. Dan tetap mencoba dengan berbagai cara sehingga dia mengerti. Gampang bukan? 

Sungguh, mengajar adalah suatu seni dan membutuhkan beberapa talenta, tetapi hal ini juga adalah suatu profesi dan dapat dipelajari. Beberapa dari kita kadang ragu apakah kita ini adalah seorang guru yang baik. 
 
Kita telah berupaya keras untuk menyampaikan ide-ide. Tetapi di lain pihak, banyak dari kita tidak memiliki karunia mengajar. Kita harus mempelajari metode yang diterapkan untuk menjadi seorang guru yang baik sehingga kita dapat menyelesaikan misi kita. 
 
Sebagian besar bagi kita, mengajar adalah sebuah profesi tetapi tidak jarang juga, mengajar adalah suatu seni bagi orang bertalenta guru. 

Bentuk pengajaran di militer tidak jauh berbeda ‘aura’ nya dengan pengajaran di sipil, kecuali satu motif mendasar dibalik kehadiran seorang Instruktur Militer. Hal inilah yang merupakan alasan penting mengapa pengajaran di militer sedikit berbeda. 

Dewasa ini, bagi organisasi pendidikan sipil adalah penting untuk menyediakan tenaga pengajar. Demikian pula bagi militer, bahkan berlipat-kali ganda pentingnya untuk menyediakan instruktur militer. 
 
Sebab di atas pundak mereka-lah terletak seluruh tanggungjawab tugas menjaga kedaulatan suatu negara.
Kecuali jika tidak ada lagi instruktur militer yang berkeinginan untuk menerima tanggungjawab bagi misi ini, dan tidak ingin melaksanakan tugas ini dengan penuh kesadaran sikap. 

Maka kita tidak dapat berharap dapat membangun dan mempertahankan sikap hormat dan disiplin yang sehat dari seluruh angkatan perang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Seorang instruktur militer sangatlah penting dalam pembangunan kekuatan armada perang suatu negara. Untuk itulah seorang instruktur perang dituntut untuk selalu memperbaharui diri dan teknik mengajarnya. 

Awalnya mungkin ada sedikit keraguan dalam menjalankan tugas pelatihan. Tetapi seperti biasanya, seorang Instruktur atau pelatih militer telah memiliki pengetahuan teknik yang penting dan memiliki kemampuan untuk memulai karir mengajarnya. 
 
Bagaimanapun, kadangkala apa yang diharapkan saat ini mungkin tidak sama dengan apa yang ada di masa depan.
Seorang pelatih militer kadangkala tidak dapat beristirahat dengan tenang. Mengajar dan melatih adalah salah satu pekerjaan profesi yang sangat mudah untuk masuk ke dalam jebakan rutinitas. 

Mereka di tuntut untuk dapat mengambil inisiatif dalam menguji dirinya sendiri dan pengajarannya secara berkala. Senantiasa terus-menerus mengembangkan program yang telah dibuat dengan segala daya upaya. Agar dapat menjelajahi semua pengetahuan tentang materi yang diberikan. 

Merencanakan secara seksama setiap pelajaran. Memeriksa semua hal-hal yang kecil yang saling berkaitan dengan materi instruksi, peralatan, pasukan demonstrasi dan pelengkap. Sehingga semuanya itu dapat diinformasikan sepenuhnya secara gamblang. Dan dapat siap pada tempat dan waktu yang tepat. 

Setiap hari berlatih dengan seksama. Selalu mempresentasikan pelajarannya dengan sederhana dan mudah dimengerti, jelas, ringkas, masuk akal, dan dengan sikap prilaku yang menarik. 
 
Mengajarkan ilmu atau ajaran yang terbaru. Up to date. Menggunakan ilustrasi pertempuran dan pintar memasukkan kejadian nyata ke dalam materi pelajaran. 

Cerdas menggunakan alat bantu pelatihan terbaik. Sanggup membangkitkan atau mendorong siswa berpartisipasi dalam diskusi pelajaran. 
 
Senantiasa menampilkan antusiasme dan membangkitkan rasa ingin tahu dalam setiap pelatihan. Dan terakhir, seorang pelatih militer, dapat menganalisa setiap penampilan dan dapat memperbaiki segala kesalahan, sehingga setiap kinerja yang diraih akan menjadi perbaikan bagi kinerja selanjutnya. 

Tanggungjawab seorang Pelatih atau Instruktur adalah menjadi sumber inspirasi bagi calon pelatih lainnya agar dapat menjadi intruktur yang lebih baik. 

Dapat mengalihkan nilai-nilai prinsip dari diri sendiri kepada orang lain. Selalu optimis dan penuh antusias dalam menyemangati lainnya. Tetap mempertahankan tekad walaupun hal itu membutuhkan waktu yang panjang yang menguras keringat dan  pengorbanan. 

Selain itu, Pelatih Tempur memiliki pendekatan yang demokratis dan kooperatif. Selalu memulai kritik dengan diskusi dari gambaran yang baik. 

Gambaran secara garis besar bagi yang lainnya merupakan langkah-langkah yang dibutuhkan saat mengatasi kesulitan. Seorang pelatih memberikan penegasan yang jelas untuk menghilangkan segala keragu-raguan. 

Dia selalu mengingat bahwa satu alasan mengapa dia berdiri dihadapan anak-buahnya adalah untuk melatih dan mengajar. Pelatih ada karena memang dia memiliki sesuatu untuk disampaikan bukan karena dia harus menyampaikan sesuatu. 

Bahasa tubuhnya, gerak badannya, suaranya, perkataannya, bantuannya, dan metode dalam presentasinya, dalam setiap keadaan dan situasi akan menjadi contoh yang hidup bagi orang lain. 

Seperti ada pepatah English yang mengatakan: “He who can, does. He who cannot, teaches”. Seseorang dengan kemampuan yang nyata akan tampil apa adanya dirinya, lebih dari apa yang dia ajarkan dan lebih dari apa yang dilakukan oleh orang lain. 

Sekilas tentang kisah Pelatih Militer sekiranya membuka alam berpikir kita untuk menempatkan posisi Pelatih Militer di tempat yang strategis dan layak dalam rencana pengembangan kekuatan tempur negara. 
Sebab tak diragukan lagi pada merekalah tergantung tanggungjawab pengabdian menjaga kedaulatan dan kehormatan suatu negara.***
{Penulis: Mayor (Sus) Michiko Moningkey, sekarang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Akademi Angkatan Udara. Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses  sesuai hukum yang berlaku}. 

Rabu, 27 September 2017

Kehebatan tdk ada hubungan dng wanita atau pria

Selasa, 26 September 2017 10.58 

Kehebatan tidak ada hubungannya dengan perempuan atau laki-laki. Jadi sebenarnya, yang ada di dalam diri kitalah yang membuat kita berbeda, maka perbedaan itu dibuat ketika kita memilih melihat kembali ke dalam diri kita.