Sabtu, 21 Oktober 2017

Rindu Sahabatku

10/11 Rindu Sahabatku

Rabu, 11 Oktober 2017 09.12

Tuhan.....daku rindu Engkau......sangat rindu.... daku ingin berjalan berdua dengan Mu. Bolehkah Tuhan? Bercerita banyak hal. Semuanya. Tentang hidupku. Tentang perjalanan hidupku. Maukah Engkau mendengarkannya? Maukah Engkau duduk sejenak disampingku dan sudi mendengarnya ya Tuhan.....? Daku capek Tuhan..

Jumat, 20 Oktober 2017

PELATIH MILITER

Pelatih Militer adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam mengajar teknik-teknik ilmu kemiliteran dilandasi oleh pengalaman maupun pendidikan di pelatihan instruktur militer.

Darimana datangnya beribu-ribu pasukan jika bukan dari hasil pembentukan tangan seorang Pelatih Militer. Kunci keberhasilan terbentuknya suatu pasukan yang gagah, disiplin dan tangguh adalah berasal dari pahatan tangan seorang Instruktur tempur. 

Kekuatan militer akan berkembang dengan hebat sebab ada instruktur-instruktur tempur yang akan membentuk kader-kader. Hal inilah yang menjadi inti pembinaan ratusan batalyon-bataylon baru.    
 
Dari batalyon-batalyon baru inilah akan bangkit pula instruktur-instruktur  yang akan menggembleng ratusan ribu calon prajurit menjadi tamtama-tamtama dan bintara-bintara yang tangguh. 
 
Para instruktur ini akan melaksanakan satu-satunya teknik latihan yang akan menjamin bahwa para anak-buahnya ini akan tahan uji. Segera, sesudah butir-butir peluru panas beterbangan. 

Latihan-latihan pembentukan ini dilakukan secara realistis di tengah lingkungan dan suasana medan pertempuran yang sesungguhnya. 

Menggembleng dan melatih anak-buahnya di tengah cuaca ekstrim dan bahkan menguji batas kemampuan manusia sampai batas paling akhir. Bahkan melelahkan mereka dalam gerakan-gerakan latihan yang lama dan membutuhkan ketahanan tubuh yang tinggi. 

Tujuannya, tidak lain, adalah untuk menghasilkan orang-orang yang sehat badannya. Sangat terlatih di dalam jabatan militer ataupun teknis. Dan yang telah terbiasa akan disiplin serta dapat bekerja sama dalam satu kesatuan tim. 
 
Bahkan memiliki rasa kebanggaan yang sebesar-besarnya akan kewajibannya. Artinya, yang rohani maupun ketrampilannya telah siap untuk perang. 

Singkat kata, cukuplah kesempatan telah diberikan bagi mereka, baik perwira maupun anak buahnya, untuk menunjukkan nilainya sebagai militer profesional. Untuk mengeluarkan hal-hal baik dan berkualitas dari dalam dirinya. Setelah melewati tekanan latihan yang keras dan berat. 

Sekarang Pembaca dapat mengerti betapa sangat pentingnya keberadaan seorang Pelatih atau Instruktur Militer dalam pengembangan kekuatan angkatan perang suatu negara. 

Sebenarnya instruktur militer tidaklah jauh berbeda dengan pengajar sipil. Apa yang membedakan? Jawabannya akan sangat menentukan perbedaan mendasar. 

Setiap orang yang ingin mengajar tentunya memiliki alasan mengapa ia ingin mengajar? Apakah karena merasa ada dorongan yang besar untuk menolong orang lain. 

Atau menganggap bahwa ia memiliki pengetahuan khusus atau memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan di lingkungan angkatan bersenjata. 

Bagi tenaga pengajar sipil, alasan pertama sepertinya lebih mengena tentang alasan mengapa ia tertarik di dunia mengajar. Namun apabila anda adalah instruktur militer sepertinya keputusan ini sudah sejak awal mungkin dibuatkan oleh pengambil keputusan di level atas. 

Bagaimanapun setiap pengajar menginginkan untuk melakukan pekerjaan yang mulia, walaupun anda tidak tahu harus memulai darimana. Awalnya ada rasa grogi, takut, gelisah dan sedikit kuatir tentang hasil akhir. 
 
Namun tidaklah demikian, sesungguhnya setiap hari di dalam kehidupan. Setiap kita tanpa disadari melewati tahap-tahapan pengajaran. Contohnya, jika seorang teman menanyakan sesuatu, anda akan menjawabnya. 
 
Jika memiliki penjelasan lengkap, anda akan mengatakan kepadanya. Jika dia tidak juga mengerti maka anda akan berusaha memberikan gambaran. Dan tetap mencoba dengan berbagai cara sehingga dia mengerti. Gampang bukan? 

Sungguh, mengajar adalah suatu seni dan membutuhkan beberapa talenta, tetapi hal ini juga adalah suatu profesi dan dapat dipelajari. Beberapa dari kita kadang ragu apakah kita ini adalah seorang guru yang baik. 
 
Kita telah berupaya keras untuk menyampaikan ide-ide. Tetapi di lain pihak, banyak dari kita tidak memiliki karunia mengajar. Kita harus mempelajari metode yang diterapkan untuk menjadi seorang guru yang baik sehingga kita dapat menyelesaikan misi kita. 
 
Sebagian besar bagi kita, mengajar adalah sebuah profesi tetapi tidak jarang juga, mengajar adalah suatu seni bagi orang bertalenta guru. 

Bentuk pengajaran di militer tidak jauh berbeda ‘aura’ nya dengan pengajaran di sipil, kecuali satu motif mendasar dibalik kehadiran seorang Instruktur Militer. Hal inilah yang merupakan alasan penting mengapa pengajaran di militer sedikit berbeda. 

Dewasa ini, bagi organisasi pendidikan sipil adalah penting untuk menyediakan tenaga pengajar. Demikian pula bagi militer, bahkan berlipat-kali ganda pentingnya untuk menyediakan instruktur militer. 
 
Sebab di atas pundak mereka-lah terletak seluruh tanggungjawab tugas menjaga kedaulatan suatu negara.
Kecuali jika tidak ada lagi instruktur militer yang berkeinginan untuk menerima tanggungjawab bagi misi ini, dan tidak ingin melaksanakan tugas ini dengan penuh kesadaran sikap. 

Maka kita tidak dapat berharap dapat membangun dan mempertahankan sikap hormat dan disiplin yang sehat dari seluruh angkatan perang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Seorang instruktur militer sangatlah penting dalam pembangunan kekuatan armada perang suatu negara. Untuk itulah seorang instruktur perang dituntut untuk selalu memperbaharui diri dan teknik mengajarnya. 

Awalnya mungkin ada sedikit keraguan dalam menjalankan tugas pelatihan. Tetapi seperti biasanya, seorang Instruktur atau pelatih militer telah memiliki pengetahuan teknik yang penting dan memiliki kemampuan untuk memulai karir mengajarnya. 
 
Bagaimanapun, kadangkala apa yang diharapkan saat ini mungkin tidak sama dengan apa yang ada di masa depan.
Seorang pelatih militer kadangkala tidak dapat beristirahat dengan tenang. Mengajar dan melatih adalah salah satu pekerjaan profesi yang sangat mudah untuk masuk ke dalam jebakan rutinitas. 

Mereka di tuntut untuk dapat mengambil inisiatif dalam menguji dirinya sendiri dan pengajarannya secara berkala. Senantiasa terus-menerus mengembangkan program yang telah dibuat dengan segala daya upaya. Agar dapat menjelajahi semua pengetahuan tentang materi yang diberikan. 

Merencanakan secara seksama setiap pelajaran. Memeriksa semua hal-hal yang kecil yang saling berkaitan dengan materi instruksi, peralatan, pasukan demonstrasi dan pelengkap. Sehingga semuanya itu dapat diinformasikan sepenuhnya secara gamblang. Dan dapat siap pada tempat dan waktu yang tepat. 

Setiap hari berlatih dengan seksama. Selalu mempresentasikan pelajarannya dengan sederhana dan mudah dimengerti, jelas, ringkas, masuk akal, dan dengan sikap prilaku yang menarik. 
 
Mengajarkan ilmu atau ajaran yang terbaru. Up to date. Menggunakan ilustrasi pertempuran dan pintar memasukkan kejadian nyata ke dalam materi pelajaran. 

Cerdas menggunakan alat bantu pelatihan terbaik. Sanggup membangkitkan atau mendorong siswa berpartisipasi dalam diskusi pelajaran. 
 
Senantiasa menampilkan antusiasme dan membangkitkan rasa ingin tahu dalam setiap pelatihan. Dan terakhir, seorang pelatih militer, dapat menganalisa setiap penampilan dan dapat memperbaiki segala kesalahan, sehingga setiap kinerja yang diraih akan menjadi perbaikan bagi kinerja selanjutnya. 

Tanggungjawab seorang Pelatih atau Instruktur adalah menjadi sumber inspirasi bagi calon pelatih lainnya agar dapat menjadi intruktur yang lebih baik. 

Dapat mengalihkan nilai-nilai prinsip dari diri sendiri kepada orang lain. Selalu optimis dan penuh antusias dalam menyemangati lainnya. Tetap mempertahankan tekad walaupun hal itu membutuhkan waktu yang panjang yang menguras keringat dan  pengorbanan. 

Selain itu, Pelatih Tempur memiliki pendekatan yang demokratis dan kooperatif. Selalu memulai kritik dengan diskusi dari gambaran yang baik. 

Gambaran secara garis besar bagi yang lainnya merupakan langkah-langkah yang dibutuhkan saat mengatasi kesulitan. Seorang pelatih memberikan penegasan yang jelas untuk menghilangkan segala keragu-raguan. 

Dia selalu mengingat bahwa satu alasan mengapa dia berdiri dihadapan anak-buahnya adalah untuk melatih dan mengajar. Pelatih ada karena memang dia memiliki sesuatu untuk disampaikan bukan karena dia harus menyampaikan sesuatu. 

Bahasa tubuhnya, gerak badannya, suaranya, perkataannya, bantuannya, dan metode dalam presentasinya, dalam setiap keadaan dan situasi akan menjadi contoh yang hidup bagi orang lain. 

Seperti ada pepatah English yang mengatakan: “He who can, does. He who cannot, teaches”. Seseorang dengan kemampuan yang nyata akan tampil apa adanya dirinya, lebih dari apa yang dia ajarkan dan lebih dari apa yang dilakukan oleh orang lain. 

Sekilas tentang kisah Pelatih Militer sekiranya membuka alam berpikir kita untuk menempatkan posisi Pelatih Militer di tempat yang strategis dan layak dalam rencana pengembangan kekuatan tempur negara. 
Sebab tak diragukan lagi pada merekalah tergantung tanggungjawab pengabdian menjaga kedaulatan dan kehormatan suatu negara.***
{Penulis: Mayor (Sus) Michiko Moningkey, sekarang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Akademi Angkatan Udara. Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses  sesuai hukum yang berlaku}. 

Rabu, 27 September 2017

Kehebatan tdk ada hubungan dng wanita atau pria

Selasa, 26 September 2017 10.58 

Kehebatan tidak ada hubungannya dengan perempuan atau laki-laki. Jadi sebenarnya, yang ada di dalam diri kitalah yang membuat kita berbeda, maka perbedaan itu dibuat ketika kita memilih melihat kembali ke dalam diri kita.

Selasa, 26 September 2017

Depohar 10 Lanud Husein Bandung

Minggu, 24 September 2017 16.31

Badan raksasa Herky yang membawa diriku berhasil landing dengan selamat di Lanud Husein Sastranegara. Terimakasih ya Tuhan. Saya ingin belajar ya Tuhan. Melalui segala situasi dan kondisi. Apapun yang terjadi dihadapanku. Melalui apapun yang Tuhan luaskan terjadi didalam kehidupanku. 

Sore ini hujan baru saja mengguyur kota Bandung khususnya Lanud Husein Sastranegara. Air masih mengalir terlihat menyusuri aspal mencari area yang rendah. Saya sempatkan mengambil kenangan didepan pesawat Hercules yang banyak berjasa membawaku ke Bandung.

Wah perasaan membuncah ini kembali kurasakan. Sudah lama sekali daku tidak merasakan nikmatnya duduk di dalam Penjelajah Angkasa "Hercules". Sekarang ini daku sangat..sangat bersyukur betapa besarnya jasa Herky bagiku. 

(Lanjut menulis di Lanud Sulaiman, 25 Sep 2017 Pkl 15.37). Tugas mengikuti seleksi atlit petembak TNI AU di Bandung menjadi tantangan tersendiri. Selalu daku ingat tantangan adalah hadiah, kesempatan untuk belajar. Wah..udara Bandung benar2 asyik sekali. Apalagi udara sehabis hujan. Angin sejuk berhembus sedemikian lembutnya. 

Sore ini saya duduk di bawah tenda hijau tentara. Bersama rekan-rekan petembak yang lain. Saya penuh ucapan syukur dapat tergabung dalam 'pesta' ini. Bunyi dentuman peluru laksana pop-corn yang lagi di sangrai diatas api. Saya mulai terbiasa menikmati situasi ini. 

Minggu kemarin, saya merasakan tekanan yang begitu berat. Ditambah lagi lutut kaki kiri yang sakit menusuk. Walau demikian saya tidak pernah mengeluh. Tidak pernah. Jauhlah hal itu dalam kamus kehidupanku. Hindari keluhan. Keluhan hanyalah bagi jiwa yang lemah. Keluhan hanya akan menggerogoti semangat jiwa. 

Saya pasti bisa, lebih baik lagi, semakin baik. Tidak ada yang tidak mungkin bagi orang percaya. Tuhan pasti menolong saya. Oh iya saya baru teringat. Kalau tadi sebelum keluar mess, saat istirahat siang ini, saya sempatkan bertelut berdoa. Saya mohon pimpinan dan penyertaan Tuhan Yesus. Sungguh saya membutuhkan Tuhan. Saya mau memegang janji Tuhan. 

Bahwa Tuhan menunggu kedatangan saya. Dan penuh kasih membuka tanganNya. Saya memang sangat membutuhkan Tuhan. Dan sekarang saya benar2 terkejut bahwa hasil menembakku sangatlah bagus. 

Puji Tuhan.... Saya bersyukur atas pengalaman kemarin. Peristiwa menangis dan menangis sepanjang hari kemarin di Yogya, membawaku pada cara pandang yang berbeda. Saya sungguh bersyukur. Bahwa saya dapat melaluinya. Walaupun saat mengalaminya saya benar2 terpuruk tiada daya. 

Saya ingat dan pelajaran ini tidak akan pernah hilang dari kalbu ku. Bahwa apa saja yang daku pinta dan doakan Tuhan akan mengadakannya. Saat daku sungguh2 meminta. 

Tuhan bilang: Carilah maka kamu akan mendapat. Ketuklah maka pintu akan dibukakan untukmu. Pintalah maka kepadamu akan diberi. Sekarang daku meminta agar Tuhan menyembuhkan sakit lutut kiriku. 

Sehingga daku dapat mengikuti latihan menembak ini dengan baik. Daku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang besar ini. Daku satu2nya Senior Wara yang masih dipercayakan untuk adu ketangkasan dengan adik2 Wara yang usianya mereka terpaut jauh denganku. Ini adalah ajang pembuktian bahwa daku bisa dan pasti bisa.

Kamis, 14 September 2017

GARUDA-KOOKABURRA 2015 DI PMPP TNI SENTUL BOGOR



Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada 20-30 April 2015, latihan bilateral antara Indonesia dan Australia diadakan di PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI, bertempat diatas salah satu bukit ‘Santi Darma’ yang terkenal di daerah Sentul Bogor.
            Berdasarkan Surat Telegram Panglima TNI NR ST/446/2015 tanggal 8 April 2015 tentang permintaan personil untuk kegiatan latihan bersama Garuda-Kookaburra 2015 antara TNI dan ADF (Australian Defence Force), maka diperintahkan tiga puluh personil perwira berpangkat kapten sampai dengan mayor termasuk empat orang personil WAN TNI untuk mengikuti kegiatan ini.
Wanita TNI yang beruntung kali ini adalah Mayor (CAJ) Tety Mulyati (Kowad); Mayor Sus Michiko Moningkey (Wara); Mayor (Kes) dr. Sarah (Kowad); dan Kapten (KH/W) Febi Janis, S.Si (Kowal). Sedangkan Women Military ADF (Australian Defence Force) adalah SGNLDR. Lauren Flaherty; FLTLT. Dominique Hoffman dan LEUT. Clare Randall.
            Selama dua minggu, ketujuh perwira ini telah bergabung dengan tiga puluh lima personil pria militer lainnya untuk mengikuti seminar staf maupun aplikasi di lapangan. Dan inilah laporan singkat tentang serangkaian pengalaman dan pengetahuan saat melaksanakan tugas belajar di PMPP TNI Sentul Bogor.
            Garuda-Kookabura 2015 atau disingkat GK15, untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 2013. Dan tahun 2015 ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan kerjasama diantara kedua militer, dalam operasi-operasi perdamaian yang berada dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations).
Kata sandi Garuda adalah kata yang artinya tentu saja telah diketahui oleh pembaca. Sedangkan Kookaburra adalah kata sandi yang digunakan untuk mewakili Australia dalam latma ini. Kookaburra adalah sejenis burung yang hidup dan banyak ditemui di benua Australia dengan suaranya yang khas. 
            Sesuai dengan sumber-sumber multi dimensi dalam operasi perdamaian PBB, ADF (Australian Defence Force) dan Mabes TNI yang terdiri dari AL, AD dan AU telah berpartisipasi dalam GK15. ADF mengirimkan dua belas peserta termasuk tiga wanita militernya dan Indonesia mengirimkan tiga puluh peserta termasuk empat WAN TNI. Seluruhnya berjumlah empat puluh dua partisipan.
            Latihan bersama GK15 dengan materi operasi perdamaian ini diselenggarakan oleh TNI sebagai Tuan-Rumah. Diorganisir pelaksanaannya oleh PMPP TNI serta bekerjasama dengan ADF yang mengirimkan tenaga ahli pengajar tentang negosiasi komunikasi serta beberapa tenaga pendukung lainnya.
            GK15 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan seorang Pengamat Militer (Military Observer) agar mampu memberikan kontribusi yang produktif pada misi-misi perdamaian PBB.            Secara luas, diharapkan hasil yang diperoleh dari pelatihan ini akan tetap mengembangkan pengertian bersama diantara kedua negara dalam operasi misi-misi perdamaian PBB.
            Para peserta dilatih sekaligus dilengkapi dengan berbagai pengetahuan tentang negosiasi dan komunikasi, pembelajaran tentang berbagai hal yang kemungkinan terjadi di daerah misi. Serta mempraktekkan teknik-teknik terbaik, taktik maupun prosedur dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung-jawab sebagai seorang pengamat militer di lapangan.
            Seperti yang disadari dalam era saat ini, tantangan-tantangan yang dihadapi dalam operasi pemeliharaan perdamaian modern semakin kompleks dan bersifat multidimensi. Hal ini membutuhkan personil yang profesional dan mampu mengatasi segala bentuk situasi dan kondisi di lapangan.
            Yakni seseorang yang memahami struktur dan fungsi operasi perdamaian PBB termasuk kesatuan operasi. Mengerti faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan operasi perdamaian. Termasuk segala aturan internasional, juga segala bentuk organisasi pemerintah maupun non-pemerintah yang memberikan kontribusi besar dalam misi bantuan kemanusiaan.
            Sebab seorang pengamat militer adalah mata dan telinga untuk misi perdamaian United Nations. Hasil observasi dan penilaian para Military Observer UN akan membantu memberikan gambaran secara nyata, bagaimana situasi di daerah konflik.
            Untuk memastikan netralitas dan objektivitas, para Pengamat Militer dengan tidak bersenjata, akan melaksanakan patroli di zona keamanan sementara serta di daerah sekitarnya. Mereka diorganisir dalam tim yang terdiri dari berbagai negara. Bekerja saling mendukung dan selalu bersama-sama dalam pergerakan di lapangan.
            Tugasnya yang utama adalah memonitor dan melaporkan tentang kondisi keamanan di dalam daerah tanggungjawabnya. Menyelidiki dan mendokumentasikan jika terjadi pelanggaran genjatan senjata. Pencapaian tugas-tugas itu sangat penting untuk keberhasilan suatu misi perdamaian.
Dan GK15 diharapkan akan meningkatkan pengertian tentang strategi dan rencana operasi dalam kompleksitas dan multidimensi misi perdamaian PBB. Dengan mengutamakan jaringan kerja, interoperabilitas dan kemampuan kedua negara yang berhubungan dengan latihan kepemimpinan dalam operasi misi perdamaian.
            Di pelatihan singkat ini, banyak hal dipelajari, namun yang terutama adalah mampu melengkapi diri untuk menjadi seorang Military Observer UN yang profesional. Setiap partisipan sangatlah mengakui bahwa pentingnya jaringan kerja ditingkatkan serta hubungan kekeluargaan dimantapkan. Apalagi antar sesama wanita Peacekeepers sangatlah terasa hubungan kekerabatannya.
            Dalam kursus singkat ini, ada kesadaran betapa pentingnya tugas yang diemban oleh seorang Pengamat Militer. Selama dikumpulkan dalam satu kelas, menggunakan bahasa pengantar English-Australia, hal ini tentu saja semakin menyadarkan akan multidimensi tugas dan multinasional dalam misi perdamaian PBB.
            Suasana kelas sangatlah hidup dan menarik. Antusiasme para partisipan sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi diakhir kegiatan. Para instruktur, tenaga pengajar ahli maupun Role-Player telah mengajar dan bertindak dengan cara memikat. Sehingga meningkatkan kesungguhan untuk belajar mempelajari materi lebih mendalam.
            Beberapa pertanyaan berkembang dengan sendirinya. Serta pembagian kelompok telah meningkatkan kemampuan peserta untuk penerapan di lapangan. Selama dua hari kami diperhadapkan dengan skenario peristiwa yang pada umumnya terjadi di daerah misi PBB.
            Skenario GK 2015 disusun dalam suatu negara fiktif bernama Sentalu. Dimana dalam alur ceritanya digambarkan konsekuensi dari konflik sengketa internal yang berkepanjangan. Politik, ekonomi dan situasi kemanusiaan yang memburuk, yang tidak mampu diatasi yang dapat mempengaruhi stabilitas keamanan regional. Situasi yang buruk ini mendapat perhatian dari dunia internasional, yang telah mendesak PBB agar segera melaksanakan misi perdamaian seperti yang tertera pada Piagam PBB Chapter VII.
            GK15 mengikuti rangkaian operasi berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB, sesuai dengan urutan rencana misi dan diakhiri dengan berbagai penanganan masalah-masalah khusus. Hal ini membutuhkan kerjasama dan interaksi diantara semua komponen misi yakni dari Markas Besar maupun dari agen-agen bantuan internasional di daerah misi.        Perhatian besar ditekankan pada The Principles of Use of Force, Rules of Engagement=ROE, dan Protection of Civilians=PoC.
                   Sampai akhir pelatihan, semua partisipan merasakan besarnya faedah mengikuti GK15. Hal ini diakhiri dengan sangat baik oleh personel ADF maupun TNI. Kekeluargaan sangatlah terjalin dengan erat dan terutama tingkat kesiapan masing-masing personel semakin tinggi untuk misi perdamaian. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya para peserta mengatasi setiap tantangan di lapangan. Demikianlah sekilas tentang GK15. ‘Garuda-Kookaburra 2015 untuk dunia yang lebih baik dan damai’.***