Minggu, 24 September 2017 16.31
Badan raksasa Herky yang membawa diriku berhasil landing dengan selamat di Lanud Husein Sastranegara. Terimakasih ya Tuhan. Saya ingin belajar ya Tuhan. Melalui segala situasi dan kondisi. Apapun yang terjadi dihadapanku. Melalui apapun yang Tuhan luaskan terjadi didalam kehidupanku.
Badan raksasa Herky yang membawa diriku berhasil landing dengan selamat di Lanud Husein Sastranegara. Terimakasih ya Tuhan. Saya ingin belajar ya Tuhan. Melalui segala situasi dan kondisi. Apapun yang terjadi dihadapanku. Melalui apapun yang Tuhan luaskan terjadi didalam kehidupanku.
Sore ini hujan baru saja mengguyur kota Bandung khususnya Lanud Husein Sastranegara. Air masih mengalir terlihat menyusuri aspal mencari area yang rendah. Saya sempatkan mengambil kenangan didepan pesawat Hercules yang banyak berjasa membawaku ke Bandung.
Wah perasaan membuncah ini kembali kurasakan. Sudah lama sekali daku tidak merasakan nikmatnya duduk di dalam Penjelajah Angkasa "Hercules". Sekarang ini daku sangat..sangat bersyukur betapa besarnya jasa Herky bagiku.
(Lanjut menulis di Lanud Sulaiman, 25 Sep 2017 Pkl 15.37). Tugas mengikuti seleksi atlit petembak TNI AU di Bandung menjadi tantangan tersendiri. Selalu daku ingat tantangan adalah hadiah, kesempatan untuk belajar. Wah..udara Bandung benar2 asyik sekali. Apalagi udara sehabis hujan. Angin sejuk berhembus sedemikian lembutnya.
Sore ini saya duduk di bawah tenda hijau tentara. Bersama rekan-rekan petembak yang lain. Saya penuh ucapan syukur dapat tergabung dalam 'pesta' ini. Bunyi dentuman peluru laksana pop-corn yang lagi di sangrai diatas api. Saya mulai terbiasa menikmati situasi ini.
Minggu kemarin, saya merasakan tekanan yang begitu berat. Ditambah lagi lutut kaki kiri yang sakit menusuk. Walau demikian saya tidak pernah mengeluh. Tidak pernah. Jauhlah hal itu dalam kamus kehidupanku. Hindari keluhan. Keluhan hanyalah bagi jiwa yang lemah. Keluhan hanya akan menggerogoti semangat jiwa.
Saya pasti bisa, lebih baik lagi, semakin baik. Tidak ada yang tidak mungkin bagi orang percaya. Tuhan pasti menolong saya. Oh iya saya baru teringat. Kalau tadi sebelum keluar mess, saat istirahat siang ini, saya sempatkan bertelut berdoa. Saya mohon pimpinan dan penyertaan Tuhan Yesus. Sungguh saya membutuhkan Tuhan. Saya mau memegang janji Tuhan.
Bahwa Tuhan menunggu kedatangan saya. Dan penuh kasih membuka tanganNya. Saya memang sangat membutuhkan Tuhan. Dan sekarang saya benar2 terkejut bahwa hasil menembakku sangatlah bagus.
Puji Tuhan.... Saya bersyukur atas pengalaman kemarin. Peristiwa menangis dan menangis sepanjang hari kemarin di Yogya, membawaku pada cara pandang yang berbeda. Saya sungguh bersyukur. Bahwa saya dapat melaluinya. Walaupun saat mengalaminya saya benar2 terpuruk tiada daya.
Saya ingat dan pelajaran ini tidak akan pernah hilang dari kalbu ku. Bahwa apa saja yang daku pinta dan doakan Tuhan akan mengadakannya. Saat daku sungguh2 meminta.
Tuhan bilang: Carilah maka kamu akan mendapat. Ketuklah maka pintu akan dibukakan untukmu. Pintalah maka kepadamu akan diberi. Sekarang daku meminta agar Tuhan menyembuhkan sakit lutut kiriku.
Sehingga daku dapat mengikuti latihan menembak ini dengan baik. Daku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang besar ini. Daku satu2nya Senior Wara yang masih dipercayakan untuk adu ketangkasan dengan adik2 Wara yang usianya mereka terpaut jauh denganku. Ini adalah ajang pembuktian bahwa daku bisa dan pasti bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar