Kegiatan latihan bertahan hidup di alam terbuka atau
Survival Dasar adalah ketrampilan yang wajib dimiliki oleh Insan Dirgantara.
Untuk itulah, Wing I Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma menyelenggarakan
latihan ‘survive’ di hutan Karet Subang Kalijati.
Sepuluh Tim Suvival menelusuri jalan di pedesaan
Kalijati Subang Jabar, Selasa (26/2). Setelah melalui perjalanan selama tiga
jam di Tol dari Jakarta ke Kalijati, selanjutnya seratus lima pelaku Survival
Dasar, tiba di lapangan desa Cibeunying. Memulai pengalaman survive di
tengah hutan, melatih kepekaan untuk dapat bertahan hidup, meningkatkan
kekompakan tim.
Selanjutnya, Komandan Latihan Survival Dasar 2013
Pangkalan Udara TNI Halim Perdanakusuma, Mayor Pnb Purwanto memeriksa
kelengkapan Peserta. Dan menyebutkan satu demi satu nama pelaku sesuai daftar
peserta. Hal ini dilakukan sebelum meninggalkan lapangan awal memulai kegiatan
Survival.
Kafaslat Wing I Lanud Halim, Mayor Pnb Purwanto dalam briefing
singkatnya menyampaikan agar masing-masing menjaga keselamatan. Sebab walau
situasi cuaca sangat mendukung dimulainya perjalanan menyusuri jalan pedesaan;
namun sisa-sisa hujan kemarin cukup mempengaruhi kondisi jalan. Jalan yang
tidak rata, bercampur tanah liat, dan licin menambah tingkat kesulitan peserta
latihan.
Setibanya di desa Ciherang, peserta beristirahat sejenak, untuk selanjutnya
melakukan kegiatan turun tebing. Jumlah peserta lengkap, beristirahat di
keteduhan pohon karet. Sekaligus menunggu instruksi para Pelatih dari Kompi B
Paskhas Lanud Suryadharma Subang Kalijati.
Sertu Bowo Pelatih Paskhas memimpin teknis pelaksanaan Turun Tebing di Desa
Ciherang. Instruksinya diikuti oleh para Pelaku. Dilanjutkan dengan jalan
Kompas ke desa Pasir Muncang.
“Ini bagus untuk alternatif jalan-jalan selain
jalan-jalan di Mall bagi orang perkotaan”, ujar Sertu Bowo dengan kalem.
a. Turun tebing setinggi seratus meter di desa
Ciherang
Selanjutnya, sbanyak seratus lima peserta melaksanakan
latihan turun tebing di Desa Ciherang. Setelah berjalan kaki selama satu jam
lebih dari start awal Desa Cibeunying.
Dari pengamatan, saat kegiatan Turun Tebing dilakukan,
awan gelap telah menggantung di daerah Subang. Untung saja, tidak turun hujan.
Tebing dengan tinggi seratus meter dapat dilalui dengan berhasil.
Sedangkan, sungai di bawa tebing, seolah menganga
menunggu. Namun, semua peserta sukses mengatasi rintangan ini.
Setelah itu, para Pelatih dari Pasukan Khas TNI AU
memberikan instruksi untuk setiap regu melakukan jalan kompas. Membidik di atas
peta, dengan memperhatikan arah utara jarum Kompas.
Setiap regu memiliki arah yang berbeda-beda. Tim
survival menuruni bukit, membelah hutan, dan memotong sungai dengan aliran air
setinggi lutut peserta. Juga menyusuri pematang sawah, kemudian mendaki bukit
kembali dan tiba di Desa Pasir Muncang sebagai posko ke dua.
Beberapa regu terlambat tiba di Posko, melampaui
target waktu yang ditentukan Panitia. Sehingga, Komandan Latihan Mayor Pnb
Purwanto mengambil kebijakan untuk melepaskan tanda di udara demi membantu para
pelaku merapat di Posko Desa Pasir Muncang.
Setelah regu terkumpul dengan lengkap, malam Selasa
(27/2) dilaksanakan jalan kompas malam. Di pandu oleh Sertu Bowo selaku
koordinator Pelatih dari Kompi B Paskhas Lanud Suryadharma Subang Kalijati.
b. Skenario Latihan
Latihan ini didasarkan pada skenario latihan yang seolah-olah terjadi sebagai
berikut. Seperti yang terjadi di awal tahun 2013 ini, kondisi cuaca sangat
buruk membayangi Indonesia.
Khususnya di seputaran wilayah Pulau Jawa. Sesuai
dengan pengamatan staf Meteo Lanud Halim P, situasi cuaca yang buruk ini
diakibatkan oleh adanya siklon Emang yang berada di sekitar pulau Bali.
Ditambah adanya low-pressure di wilayah barat Australia.
Menjadi sebab pertumbuhan awan merata di daerah pulau Jawa termasuk daerah
Jakarta dan Jawa Barat. Diiringi dengan intensitas hujan dan kecepatan angin
yang tinggi. Sehingga mengganggu kegiatan operasional penerbangan.
Dalam skenario latihan ini, ada sebuah pesawat angkut yang sedang melaksanakan home
flight menuju Lanud Halim P dari arah timur Indonesia. Pesawat ini
mengalami kerusakan pada bagian engine (mesin).
Segera Captain Pilot melaporkan kondisi pesawat kepada Air Traffic
Control (ATC) pada frekuensi 127.9 Mhz. Pihak ATC melanjutkan info kondisi
pesawat kepada Lanud Halim P.
Saat itu, kondisi cuaca di Lanud Halim P, dilaporkan bahwa angin 360/25 knots.
Jarak pandang lima ratus meter. Keadaan cuaca hujan, diperkirakan bisa bertahan
lama satu dua jam ke depan.
Mengatasi situasi ini, Captain Pilot meminta untuk divert ke Lanud Husein
Sastranegara karena berdasarkan laporan jarak pandangan ada tiga sampai empat
kilometer.
Tiba-tiba saat menuju BDG VOR tiba-tiba Captain Pilot melakukan
panggilan darurat: “Mayday….mayday….mayday..”.
Selanjutnya, ATC tidak mendapat sinyal apapun dan pesawat hilang dari monitor
radar.
Berkat kesiapsiagaan crew pesawat dapat melakukan ditching
pendaratan darurat dengan sempurna di sebuah waduk di daerah Kalijati.
Kejadian terjadi pukul 18.00 Wib dengan cuaca mendung dan mulai gelap. Hal ini
menyebabkan Tim SAR TNI AU tidak dapat menemukan letak jatuhnya pesawat.
Ternyata, crew pesawat bermalam di atas permukaan air. Esok harinya
melakukan perjalanan mencari pertolongan di pemukiman warga yang terdekat.
Perjalanan kompas siang ini, cukup jauh, dengan naik turun tebing. Dengan
menggunakan tali dilanjutkan dengan penyeberangan sungai.
Setelah satu hari satu malam berjalan mengatasi rintangan, crew
memutuskan untuk bermalam di hutan. Selama di hutan, mendirikan bivak, dan
mengkomsumsi segala tumbuhan dan hewan yang dapat dimakan, agar dapat bertahan
hidup.
Dilain tempat Tim SAR TNI AU, mulai menemukan titik terang lokasi jatuhnya
pesawat. Ditempat kejadian, ditemukan banyak bekas jejak kaki menuju satu arah.
Disimpulkan bahwa semua crew selamat sehingga tindakan penyelamatan
makin bersemangat untuk melaksanakan SAR.
Akhirnya, Survivor dapat diselamatkan oleh Tim SAR TNI AU.
c. Wing I Lanud Halim Perdanakusuma sukseskan Survival
Dasar
Wing I Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma berhasil
menyelenggarakan latihan ‘survive’ di sekitar wilayah hutan Karet Subang
Kalijati. Penyelenggara telah bekerja keras dengan kompak sehingga target
latihan tercapai.
“Besar tanggungjawab penyelenggara maka salut buat
Pendukung maupun Pelaku” kata Kolonel Pnb Fajar Prasetyo, S.E.
Komandan Wing I Lanud Halim P saat memimpin upacara
penutupan Latihan Survival dasar di Desa Cikuni Subang Kalijati, Kamis (28/2).
Setelah bermalam di hutan selama dua hari, peserta
latihan dapat berbangga sebab mampu melampaui semua tantangan di lapangan. Dari
pengamatan yang ada, bermalam di atas air merupakan tantangan terberat.
Sejak sore hari dari Rabu (27/2) hingga pagi hari
Kamis (28/2) pelaku telah berlatih dengan menggunakan media air.
Penyeberangan basah serta teknik penggunaan sekoci
diajarkan oleh Tim SAR Koopsau I bekerjasama dengan Instruktur Pelatih dari
Kompi B Paskhas Lanud Suryadharma Subang Kalijati.
Sehari sebelumnya, sebanyak sembilan puluh tujuh
peserta berjalan di tengah rimbunnya hutan karet. Beberapa diantaranya sempat
menderita keseleo sebab jalanan yang licin dan berbatu.
Start awal dari Desa Pasir Muncang pada pukul tujuh pagi
hari, dan tiba di desa Cikuni pada pukul sebelas siang. Perjalanan berjam-jam
ini cukup menguji ketahanan mental para peserta.
Kondisi kaki lecet tidak menyurutkan semangat peserta
untuk menempuh jarak berkilo-kilo meter. Selanjutnya, latihan pengenalan jenis
tumbuhan maupun binatang hutan yang dapat di konsumsi, diberikan oleh Pelatih
Paskhasau.
Kemudian pada pagi hari berikutnya, penyelamatan
Survivor dengan menggunakan pesawat Helikopter dari Lanud Atang Sendjaya Bogor.
Dinamakan penyelamatan dengan teknik hoist.
Selesai upacara penutupan, peserta dan penyelenggara,
maupun pelatih bersama-sama warga setempat jamuan makan siang bersama di
lapangan sepakbola Desa Cikuni.
“Perjalanan seribu langkah di mulai dengan satu
langkah awal”. Pengalaman Basic Survival ini meningkatkan koordinasi
antar satuan kerja, memupuk kekompakan dan membangun kebersamaan serta kesatuan
anggota Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar