Tampilkan postingan dengan label TNI AL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TNI AL. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Desember 2025

Daftar TNI Tidak Pungutan Liar (Kisah Nyata) (Artikel ke-2)

Bukan hanya itu saja, klub renang juga dijajaki. Sehingga Lomba Lintas Laut dari pulau Laelae ke pantai Losari, menjadi kenangan tersendiri. Dan meraih Juara Harapan II. Arus selat Laelae ternyata sangat kuat. Kalau bukan dorongan semangat dari pelatih klub renang ‘Tenrikalla Mattoanging Makassar’, mungkin sudah menyerah.

Ditengah usaha berenang menuju pantai Losari, tepatnya finish di depan RS Stella Maris. Rumah Sakit yang berada tidak jauh dari Benteng Rotterdam Makassar.

Selama dua tahun menimba ilmu di Sulsel, banyak kegiatan telah dijajaki. Semua bertujuan untuk mempersiapkan diri mengikuti tes masuk TNI.

Setelahnya ber-jibaku dengan kegiatan catering, Menwa, Perbakin, klub renang, guru dan baby-sitter, selanjutnya diputuskan untuk kembali ke Manado. Mendaftar masuk tentara di Korem 131/ Santiago Manado.

Wisuda Diploma II Perpustakaan di Universitas Sam-Ratulangi Manado disahkan oleh Gubernur Sulut E.E Mangindaan

Hingga saat ini, manfaat pertemanan di dunia militer sangatlah terbukti ampuh. Sebab menjadi mudah untuk mendapatkan informasi.

Apalagi informasi tentang rencana pelaksanaan kegiatan penyediaan perwira TNI. Hal ini menjadi dasar pegangan untuk meraih cita-cita.

Berpedomankan Renlakgiat Penyediaan Perwira TNI No: 04-DIAPA/ VIII/ 2000. Tentang penerimaan perwira prajurit karier (PA PK) TNI sumber lulusan profesi/ S.1/ D.III tahun 2000.

Ternyata, saat itu sarjana perpustakaan dibutuhkan, demikian pula sarjana muda kearsipan. Kedua program studi ini termasuk dalam daftar kebutuhan jurusan.

Dengan mengetahui daftar rencana kebutuhan jurusan atau program studi penerimaan Perwira PK, maka semakin membuka pengertianku tentang peluang yang dapat diraih.

Banyak kegiatan yang diikuti, banyak jaring pertemanan yang disebarkan. Sekali lagi, semua bergantung pada diri sendiri. Untuk sanggup menempatkan diri dengan baik, kemanapun pergi dan berada.

Selanjutnya, bermodalkan pengalaman dan pengetahuan serta bukti ijazah dari Unhas. Berangkat kembali ke kampung halaman, Manado untuk mendaftar menjadi anggota TNI.

Tetapi, sebelum mengikuti serangkaian tes seleksi, penulis datang melaporkan diri kepada Komandan Korem 131/ Santiago. Saat tahun 2001 dijabat oleh Kolonel Inf Manahan Rumaharbo. Beliau menjabat hingga tahun 2003.

Tahun 1999 sebelumnya, beliau menjabat sebagai Komandan Rindam VII/ WRB. Pada masa itu penulis mengikuti Latihan Dasar Menwa di Pakatto Sungguminasa.

Atas rekomendasinya, menemui kepala koperasi Korem yang baru saja mengikuti tes Sesko di pulau Jawa. Agar mendapatkan arahan dan bahan masukan tentang materi tes psikologi.

Info yang nantinya diperoleh, akan sangat membantu dalam menjalani tes psikologi. Tetapi kali ini, kurang beruntung. Nihil hasilnya.

Walaupun demikian, dengan tetap bersemangat, membawa semua berkas ke tempat pendaftaran di Mako Lantamal VIII Manado. Selaku Sub Panitia Daerah.

Dan siap-siap mengikuti pengujian yang dilaksanakan dalam dua tahapan. Yakni di tingkat daerah oleh sub panitia daerah. Dan tingkat pusat oleh panitia pusat.

Untuk tingkat daerah, pengujian meliputi aspek administrasi, kesehatan I dan II, mental ideologi. Kemampuan jasmani, meliputi kesamaptaan jasmani A dan B, renang dan postur. Serta psikologi dan kesehatan III oleh panitia pusat.

Tahun itu TNI membutuhkan 590 perwira guna memenuhi kebutuhan perwira yang tidak sanggup diisi dari akademi TNI. Untuk TNI AD, TNI AL, dan TNI AU (data yang terekam pada tahun 2000).

Alokasi tersebut termasuk sumber lulusan Mahasiswa Beasiswa Calon PA PK TNI yang sudah menyelesaikan program studinya.

Sasaran kualitasnya adalah terpenuhinya kriteria calon dari aspek administrasi, kesehatan, kemampuan jasmani, psikologi, mental ideologi serta akademik (IPK).

Untuk alokasi kebutuhan jurusan atau program studi. Terbatas jurusan atau disiplin ilmu tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan penugasan di satuan/ dinas/ jawatan/ direktorat. Maupun di Satuan Operasional (khusus untuk pria).

Alokasi tiap jurusan atau program studi berpedoman pada perbandingan, sehingga terdapat keseimbangan. Dengan demikian, tidak bisa perbandingan yang kurang dari satu jurusan, diisi oleh jurusan lain.

Seleksi didahului dengan penerimaan semua berkas yang disyaratkan. Panitia penerimaan, sangat teliti dalam memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi calon. Terutama terhadap kemungkinan pemalsuan data.  

Akte atau Surat Keterangan Lahir harus cocok dan sama dengan data ijazah SD, SMP, SMA dan Ijazah dari perguruan tinggi.

Demikian juga, surat keterangan belum pernah menikah, diteliti secara ketat. Hal ini belajar dari pengalaman terdahulu. Adanya kasus setelah di Panitia Pusat atau pada saat pendidikan pertama, yang bersangkutan mengakui sudah memiliki isteri ataupun anak.

Untuk nilai-nilai IPK, tim pemeriksa administrasi akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi setempat. Juga mengenai status perguruan tinggi negeri ataupun swasta, diteliti statusnya apakah disamakan atau diakui ataupun terdaftar.

Untuk ijazah atau tanda lulus, akan lebih diperhatikan, diperiksa keasliannya dan keabsahan ijazah pendidikan. Untuk swasta harus dilegalisir atau diketahui oleh Kopertis, termasuk yang statusnya disamakan.

Persyaratan lain yang penting diperhatikan, tidak bertato atau tidak memiliki bekas tato. Dan tidak ditindik, bekas tindik telinganya atau pada anggota badan lainnya. Kecuali karena ketentuan agama atau adat.

Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud. Juga adanya pernyataan tidak terikat perjanjian Ikatan Dinas dengan suatu Instansi lain.

Demikianlah ketentuan terperinci tentang persyaratan penerimaan. Pemeriksaan administrasi diikuti oleh penelitian awal, kemudian dilanjutkan dengan seleksi kesehatan I. Yakni kesehatan tubuh bagian luar seperti mata telinga hidung mulut dan gigi dll.

Ada juga uji kemampuan jasmani yang harus dilalui. Yakni uji kemampuan berlari tanpa henti selama 12 menit. Hal ini memiliki ukuran tingkat kesegaran jasmani sesuai dengan golongan usia.

Termasuk dalam hal ini adalah tes kemampuan melakukan sit-up. Maupun push-up selama satu menit. Selanjutnya cinning bagi pendaftar putri. Sedangkan bagi putra, melakukan pull-up, kepala harus melampaui tiang besi.

Satu dari dua WAN TNI untuk atraksi bongkar pasang senjata, dari Pistol P1 ke senjata laras panjang M-16, penutupan pendidikan SEMAPA PK 2002

Terakhir bagi tes jasmani adalah lari angka delapan (shuttle-run), bertujuan untuk mengukur keseimbangan dan ketangkasan.

Suka duka telah banyak ditemui selama menjalani tes, namun semuanya dapat dilalui dengan baik.

Berikutnya, tes kesehatan II yakni pemeriksaan tubuh bagian dalam seperti jantung, paru-paru, hati dll.

Tes dilakukan di RS Wolter Monginsidi Teling Manado oleh tim pemeriksa kesehatan. Sedangkan tes psikologi dan tes mental ideologi dilakukan di Mako Lantamal VIII oleh tim pemeriksa mental ideologi.

Ada pengalaman unik yang paling berkesan saat menjalani tes pendaftaran. Saat hasil pengumuman tes kesehatan II menyatakan ketidaklulusan. Jantung bermasalah.

Setelah mendengar hasil pengumuman ini, terasa sangatlah menyedihkan. Terutama orangtua yang selama ini telah merawat dan membesarkan. Apabila kenyataan ini adalah benar, tentu saja sangat menyesakkan dada orangtua.

Namun, tidak semudah itu untuk menyurutkan tekad meraih mimpi di dunia militer. Hasil pengumuman ini, sangatlah sulit untuk diterima begitu saja.

Buktinya, kegiatan tumpang-tindih selama di kampus Unhas dapat dilalui dengan berhasil.

Apabila jantung bermasalah, tentu saja satu kilometer jarak renang antara pulau Laelae dan pantai Losari, tidak akan mampu dilalui. Ataupun, hentakan popor senapan  M-16 di bahu, akan menghentikan jantungku pada saat itu juga.

Hasil yang sangat tidak masuk akal ini, mendorong untuk menemui salah satu dokter militer yang terlibat sebagai panitia penerimaan saat itu.

Tanpa canggung sekalipun, membawa buku Ilmu Pengetahuan tentang alat jantung. Di hadapannya di RS Teling Manado, buku digelar dan memohon untuk dapat lebih dijelaskan letak kegagalan jantung.

Tetapi jawabannya hingga sekarang masih teringat: “Pulang saja! Cantik-cantik begini masuk tentara! Nanti bisa-bisa jadi seperti onde-onde! Pulang saja, menikah!”

Tanpa disadari, kalimat ini sangat mujarab untuk mendorongku lebih bersemangat lagi mencari kebenaran. Ada hikmat pemikiran yang melintas dibenakku.

Bahwa, untuk mengajukan keberatan kepada Wakil Ketua Sub Panitia Daerah, atas hasil pemeriksaan yang mencurigakan ini. Tentu saja dibutuhkan bukti yang jelas. Bahwa tidak ada masalah apapun yang berlaku atas jantungku.

Keesokan hari, dengan ditemani Ibu, mendatangi dokter ahli jantung yang terkenal di kota Manado. Beliau adalah Prof. Dr. Reggy Lefrandt, SpJP (K) FIHA, FSGC, FAHA, FASCC.

Bukti rekaman jantung diserahkan kepada Danrem. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari dokter ahli jantung inilah, Danrem memanggil dokter militer yang telah menyuruhku pulang.

Walaupun demikian, periksa silang tetap dilakukan. Danrem memanggil dokter militer lainnya, seorang ahli jantung untuk membaca hasil tes yang terdahulu, sebagai second opinion. Dan jawabannya sangatlah melegakan. Agar dilakukan tes ulang.

Wisuda Diploma II Perpustakaan di Universitas Sam-Ratulangi Manado disahkan oleh Gubernur Sulut E.E Mangindaan


Atas perintah Danrem 131/ Santiago, selanjutnya dilakukan tes kesehatan jantung untuk yang kedua kalinya. Dan hasilnya ternyata kondisi jantung dalam batas normal.

Hasil pemeriksaan pengulangan ini kemudian diserahkan kepada panitia daerah di Mako Lantamal VIII.

Lengkap sudah, daftar nominatif beserta hasil pemeriksaan tingkat daerah. Dan dilaporkan kepada panitia pusat melalui mesin faximile.

Daftar yang lulus tingkat daerah diterima oleh panitia pusat melalui pos kilat khusus juga. Diikuti dengan laporan melalui telpon, untuk penentuan pengiriman ke uji pusat.

Panitia pusat yang terdiri dari unsur-unsur angkatan-lah, yang menentukan pembagian alokasi jurusan/ program studi. Disesuaikan dengan hasil kegiatan penerimaan.

Seminggu kemudian, pemanggilan calon oleh panitia pusat diumumkan. Dari seratusan lebih pendaftar, hanyalah dua belas orang yang lulus seleksi tingkat daerah.

Dan kedua belas calon, selanjutnya terbang dengan pesawat Bouraq Airlines, untuk mengikuti tes seleksi tingkat pusat di Militaire Academie (Akmil) Magelang.

Setibanya di Kesatriaan Akmil Magelang, melapor kepada sekretaris panitia pusat dengan menyerahkan kelengkapan administrasi.

Sama seperti di daerah, rangkaian kegiatan uji pusat, diikuti dari awal lagi. Mulai dari aspek administrasi, kesehatan, mental ideologi. Kemampuan jasmani A dan B, renang dan postur serta uji psikologi.

Selama sebulan penuh, mulai dari penelitian administrasi, kelengkapan berkas dan keasliannya, menggunakan alat deteksi khusus di Akmil Magelang.

Di Akmil, dijelaskan kembali tentang pengertian dan penugasan serta pembinaan karir perwira dari program Perwira PK.

Juga aspek dan norma-norma pemeriksaan serta hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan. Serta penjelasan tentang penerimaan seperti batas lulus, kriteria lulus atau tidak lulus (B, C, K1, K2).

Dan pemberitahuan terhadap beberapa hal, khususnya bagi yang tidak lulus. Bahwa kemungkinan lulus dan terpilih ditingkat pusat maksimal 80 persen. Diharapkan, hal ini tidak akan menimbulkan kekecewaan dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Seluruh kelengkapan persyaratan administrasi calon harus disertakan, ditekankan untuk membawa ijazah, daftar IPK, dan transkrip studi yang asli.

Kemudian pemeriksaan kesehatan, mental ideologi, pengujian kemampuan jasmani A dan B, renang dan postur. Serta tes psikologi.

Pada saat pemilihan di pengujian tingkat pusat, tim pemeriksa kesehatan dan tim penguji kemampuan jasmani, meneliti dengan cermat. Data-data hasil pemeriksaan dan pengujian. Termasuk meneliti postur dan kemampuan calon.

Dalam hal ini, panitia pusat memperhatikan kualitas calon dan tidak terpengaruh terhadap calon yang disponsori tapi tidak memenuhi persyaratan.

Secara lisan maupun tertulis, tim pemeriksa memberikan penjelasan bagi calon yang tidak lulus dan tidak terpilih.

Terutama saat dipulangkan atau dikembalikan, sehingga calon mengetahui dengan jelas tentang ketidaklulusannya. Hal ini untuk menghindari timbulnya praduga yang negatif.

Serta dalam setiap pelaksanaan kegiatan, panitia pusat senantiasa saling berkoordinasi sebaik-baiknya. Tujuan utamanya, tentu saja untuk mencapai sasaran kualitas yang telah ditentukan.

Pada akhirnya, rangkaian kegiatan penerimaan perwira prajurit karier dapat dilalui dengan sukses. Secara keseluruhan, ada seribu lebih calon yang mengikuti kegiatan seleksi pusat, namun hanya setengahnya yang diterima.

Setelah dikumpulkan di lapangan Sapta Marga, satu per-satu nama dipanggil. Nama yang tidak disebutkan, merekalah yang sesungguhnya terpilih untuk mengikuti upacara pembukaan pendidikan. 

Bagi pria, upacara pembukaan pendidikan militer Perwira PK 2001 di Akmil Magelang. Sedangkan bagi wanita di Pusdikkowad Lembang Bandung.

Juni 2002, penulis sebagai satu dari dua WAN TNI yang melakukan aksi bongkar-pasang senjata M-16 dan Pistol P1 di lapangan Sapta Marga pada saat penutupan pendidikan militer.

Serta menjadi satu-satunya WAN TNI dari lima perwakilan pelantikan perwira di hadapan Panglima TNI pada upacara Prasetya Perwira di Akademi Militer Magelang.***(Penulis: Mayor (Sus) Michiko Moningkey, sekarang menjabat sebagai Kasubsi Pustak Dinas Penerangan TNI AU). Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses  sesuai hukum yang berlaku. 

Jumat, 10 Juli 2015

Wan TNI di Garuda Kookaburra 2015 PMPP TNI Sentul

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada 20-30 April 2015, latihan bilateral antara Indonesia dan Australia diadakan di PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI, bertempat diatas salah satu bukit ‘Santi Darma’ yang terkenal di daerah Sentul Bogor.


Wanita TNI menjalin kekerabatan dengan Women Military ADF (Australian Defence Force) dalam latihan bersama Garuda Kookaburra 2015. (ki-ka) Mayor Sus Michiko Moningkey (Wara); SGNLDR. Lauren Flaherty; Mayor (Kes) dr. Sarah (Kowad); LEUT. Clare Randall; Mayor (CAJ) Tety Mulyati (Kowad); FLTLT. Dominique Hoffman dan Kapten (KH/W) Febi Janis, S.Si (Kowal)

Berdasarkan Surat Telegram Panglima TNI NR ST/446/2015 tanggal 8 April 2015 tentang permintaan personil untuk kegiatan latihan bersama Garuda-Kookaburra 2015 antara TNI dan ADF (Australian Defence Force), maka diperintahkan tiga puluh personil perwira berpangkat kapten sampai dengan mayor termasuk empat orang personil WAN TNI untuk mengikuti kegiatan ini.  Wanita TNI yang beruntung kali ini adalah Mayor (CAJ) Tety Mulyati (Kowad); Mayor Sus Michiko Moningkey (Wara); Mayor (Kes) dr. Sarah (Kowad); dan Kapten (KH/W) Febi Janis, S.Si (Kowal). Sedangkan Women Military ADF (Australian Defence Force) adalah SGNLDR. Lauren Flaherty; FLTLT. Dominique Hoffman dan LEUT. Clare Randall.


Wanita TNI bersama Women Military ADF (Australian Defence Force) mengenakan batik saat Farewell Dinner dalam latihan bersama Garuda Kookaburra 2015

            Selama dua minggu, ketujuh perwira ini telah bergabung dengan tiga puluh lima personil pria militer lainnya untuk mengikuti seminar staf maupun aplikasi di lapangan. Dan inilah laporan singkat tentang serangkaian pengalaman dan pengetahuan saat melaksanakan tugas belajar di PMPP TNI Sentul Bogor.

Mayor (CAJ) Tety Mulyati (Kowad) dalam kelompok sindikat  sedang briefing dalam aplikasi skenario GK15


Garuda-Kookabura 2015 atau disingkat GK15, untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 2013. Dan tahun 2015 ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan kerjasama diantara kedua militer, dalam operasi-operasi perdamaian yang berada dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations). 



TNI dan ADF (Australian Defence Force) saat sedang belajar di ruang kelas seminar


Kata sandi Garuda adalah kata yang artinya tentu saja telah diketahui oleh pembaca. Sedangkan Kookaburra adalah kata sandi yang digunakan untuk mewakili Australia dalam latma ini. Kookaburra adalah sejenis burung yang hidup dan banyak ditemui di benua Australia dengan suaranya yang khas. 


Kapten (KH/W) Febi Janis, S.Si (Kowal)
dalam kelompok sindikat sedang briefing dalam aplikasi skenario GK15

            Sesuai dengan sumber-sumber multi dimensi dalam operasi perdamaian PBB, ADF (Australian Defence Force) dan Mabes TNI yang terdiri dari AL, AD dan AU telah berpartisipasi dalam GK15. ADF mengirimkan dua belas peserta termasuk tiga wanita militernya dan Indonesia mengirimkan tiga puluh peserta termasuk empat WAN TNI. Seluruhnya berjumlah empat puluh dua partisipan.



Kedua negara saling menghargai dan menghormati 

dalam peringatan Anzac Day 100 tahun 

di depan patung Peacekeeper Indonesia PMPP TNI.

            Latihan bersama GK15 dengan materi operasi perdamaian ini diselenggarakan oleh TNI sebagai Tuan-Rumah. Diorganisir pelaksanaannya oleh PMPP TNI serta bekerjasama dengan ADF yang mengirimkan tenaga ahli pengajar tentang negosiasi komunikasi serta beberapa tenaga pendukung lainnya.



Setiap peserta aktif dalam diskusi kelompok

           GK15 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan seorang Pengamat Militer (Military Observer) agar mampu memberikan kontribusi yang produktif pada misi-misi perdamaian PBB. Secara luas, diharapkan hasil yang diperoleh dari pelatihan ini akan tetap mengembangkan pengertian bersama diantara kedua negara dalam operasi misi-misi perdamaian PBB. 
            Para peserta dilatih sekaligus dilengkapi dengan berbagai pengetahuan tentang negosiasi dan komunikasi, pembelajaran tentang berbagai hal yang kemungkinan terjadi di daerah misi. Serta mempraktekkan teknik-teknik terbaik, taktik maupun prosedur dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung-jawab sebagai seorang pengamat militer di lapangan.



Mayor (Kes) dr. Sarah (Kowad) saat aplikasi komunikasi dengan masyarakat lokal


            Seperti yang disadari dalam era saat ini, tantangan-tantangan yang dihadapi dalam operasi pemeliharaan perdamaian modern semakin kompleks dan bersifat multidimensi. Hal ini membutuhkan personil yang profesional dan mampu mengatasi segala bentuk situasi dan kondisi di lapangan.


Mayor (Kes) dr. Sarah (Kowad) briefing sebelum memulai mengikuti aplikasi skenario GK15 di lapangan

            Yakni seseorang yang memahami struktur dan fungsi operasi perdamaian PBB termasuk kesatuan operasi. Mengerti faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan operasi perdamaian. Termasuk segala aturan internasional, juga segala bentuk organisasi pemerintah maupun non-pemerintah yang memberikan kontribusi besar dalam misi bantuan kemanusiaan.


Suasana kelas saat pelajaran seminar berlangsung

            Sebab seorang pengamat militer adalah mata dan telinga untuk misi perdamaian United Nations. Hasil observasi dan penilaian para Military Observer UN akan membantu memberikan gambaran secara nyata, bagaimana situasi di daerah konflik.
            Untuk memastikan netralitas dan objektivitas, para Pengamat Militer dengan tidak bersenjata, akan melaksanakan patroli di zona keamanan sementara serta di daerah sekitarnya. Mereka diorganisir dalam tim yang terdiri dari berbagai negara. Bekerja saling mendukung dan selalu bersama-sama dalam pergerakan di lapangan.
            Tugasnya yang utama adalah memonitor dan melaporkan tentang kondisi keamanan di dalam daerah tanggungjawabnya. Menyelidiki dan mendokumentasikan jika terjadi pelanggaran genjatan senjata. Pencapaian tugas-tugas itu sangat penting untuk keberhasilan suatu misi perdamaian.
Dan GK15 diharapkan akan meningkatkan pengertian tentang strategi dan rencana operasi dalam kompleksitas dan multidimensi misi perdamaian PBB. Dengan mengutamakan jaringan kerja, interoperabilitas dan kemampuan kedua negara yang berhubungan dengan latihan kepemimpinan dalam operasi misi perdamaian.
            Di pelatihan singkat ini, banyak hal dipelajari, namun yang terutama adalah mampu melengkapi diri untuk menjadi seorang Military Observer UN yang profesional. Setiap partisipan sangatlah mengakui bahwa pentingnya jaringan kerja ditingkatkan serta hubungan kekeluargaan dimantapkan. Apalagi antar sesama wanita Peacekeepers sangatlah terasa hubungan kekerabatannya. 


Wanita TNI bersama Women Military ADF (australian Defence Force) mengenakan batik saat Farewell Dinner dalam latihan bersama Garuda Kookaburra 2015 di PMPP TNI


          Dalam kursus singkat ini, ada kesadaran betapa pentingnya tugas yang diemban oleh seorang Pengamat Militer. Selama dikumpulkan dalam satu kelas, menggunakan bahasa pengantar English-Australia, hal ini tentu saja semakin menyadarkan akan multidimensi tugas dan multinasional dalam misi perdamaian PBB.
            Suasana kelas sangatlah hidup dan menarik. Antusiasme para partisipan sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi diakhir kegiatan. Para instruktur, tenaga pengajar ahli maupun Role-Player telah mengajar dan bertindak dengan cara memikat. Sehingga meningkatkan kesungguhan untuk belajar mempelajari materi lebih mendalam. Beberapa pertanyaan berkembang dengan sendirinya. Serta pembagian kelompok telah meningkatkan kemampuan peserta untuk penerapan di lapangan. Selama dua hari kami diperhadapkan dengan skenario peristiwa yang pada umumnya terjadi di daerah misi PBB.
         Skenario GK 2015 disusun dalam suatu negara fiktif bernama Sentalu. Dimana dalam alur ceritanya digambarkan konsekuensi dari konflik sengketa internal yang berkepanjangan. Politik, ekonomi dan situasi kemanusiaan yang memburuk, yang tidak mampu diatasi yang dapat mempengaruhi stabilitas keamanan regional. Situasi yang buruk ini mendapat perhatian dari dunia internasional, yang telah mendesak PBB agar segera melaksanakan misi perdamaian seperti yang tertera pada Piagam PBB Chapter VII.
        GK15 mengikuti rangkaian operasi berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB, sesuai dengan urutan rencana misi dan diakhiri dengan berbagai penanganan masalah-masalah khusus. 
          Hal ini membutuhkan kerjasama dan interaksi diantara semua komponen misi yakni dari Markas Besar maupun dari agen-agen bantuan internasional di daerah misi.        Perhatian besar ditekankan pada The Principles of Use of Force, Rules of Engagement=ROE, dan Protection of Civilians=PoC.


Kapten (KH/W) Febi Janis, S.Si (Kowal) dalam kelompok sindikat sedang briefing dalam aplikasi skenario GK15

Sampai akhir pelatihan, semua partisipan merasakan besarnya faedah mengikuti GK15. Hal ini diakhiri dengan sangat baik oleh personel ADF maupun TNI. Kekeluargaan sangatlah terjalin dengan erat dan terutama tingkat kesiapan masing-masing personel semakin tinggi untuk misi perdamaian. 
Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya para peserta mengatasi setiap tantangan di lapangan. Demikianlah sekilas tentang GK15. ‘Garuda-Kookaburra 2015 untuk dunia yang lebih baik dan damai’.***Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses  sesuai hukum yang berlaku.