Minggu, 21 Desember 2025

Daftar TNI Tidak Pungutan Liar (Kisah Nyata) (Artikel ke-2)

Bukan hanya itu saja, klub renang juga dijajaki. Sehingga Lomba Lintas Laut dari pulau Laelae ke pantai Losari, menjadi kenangan tersendiri. Dan meraih Juara Harapan II. Arus selat Laelae ternyata sangat kuat. Kalau bukan dorongan semangat dari pelatih klub renang ‘Tenrikalla Mattoanging Makassar’, mungkin sudah menyerah.

Ditengah usaha berenang menuju pantai Losari, tepatnya finish di depan RS Stella Maris. Rumah Sakit yang berada tidak jauh dari Benteng Rotterdam Makassar.

Selama dua tahun menimba ilmu di Sulsel, banyak kegiatan telah dijajaki. Semua bertujuan untuk mempersiapkan diri mengikuti tes masuk TNI.

Setelahnya ber-jibaku dengan kegiatan catering, Menwa, Perbakin, klub renang, guru dan baby-sitter, selanjutnya diputuskan untuk kembali ke Manado. Mendaftar masuk tentara di Korem 131/ Santiago Manado.

Wisuda Diploma II Perpustakaan di Universitas Sam-Ratulangi Manado disahkan oleh Gubernur Sulut E.E Mangindaan

Hingga saat ini, manfaat pertemanan di dunia militer sangatlah terbukti ampuh. Sebab menjadi mudah untuk mendapatkan informasi.

Apalagi informasi tentang rencana pelaksanaan kegiatan penyediaan perwira TNI. Hal ini menjadi dasar pegangan untuk meraih cita-cita.

Berpedomankan Renlakgiat Penyediaan Perwira TNI No: 04-DIAPA/ VIII/ 2000. Tentang penerimaan perwira prajurit karier (PA PK) TNI sumber lulusan profesi/ S.1/ D.III tahun 2000.

Ternyata, saat itu sarjana perpustakaan dibutuhkan, demikian pula sarjana muda kearsipan. Kedua program studi ini termasuk dalam daftar kebutuhan jurusan.

Dengan mengetahui daftar rencana kebutuhan jurusan atau program studi penerimaan Perwira PK, maka semakin membuka pengertianku tentang peluang yang dapat diraih.

Banyak kegiatan yang diikuti, banyak jaring pertemanan yang disebarkan. Sekali lagi, semua bergantung pada diri sendiri. Untuk sanggup menempatkan diri dengan baik, kemanapun pergi dan berada.

Selanjutnya, bermodalkan pengalaman dan pengetahuan serta bukti ijazah dari Unhas. Berangkat kembali ke kampung halaman, Manado untuk mendaftar menjadi anggota TNI.

Tetapi, sebelum mengikuti serangkaian tes seleksi, penulis datang melaporkan diri kepada Komandan Korem 131/ Santiago. Saat tahun 2001 dijabat oleh Kolonel Inf Manahan Rumaharbo. Beliau menjabat hingga tahun 2003.

Tahun 1999 sebelumnya, beliau menjabat sebagai Komandan Rindam VII/ WRB. Pada masa itu penulis mengikuti Latihan Dasar Menwa di Pakatto Sungguminasa.

Atas rekomendasinya, menemui kepala koperasi Korem yang baru saja mengikuti tes Sesko di pulau Jawa. Agar mendapatkan arahan dan bahan masukan tentang materi tes psikologi.

Info yang nantinya diperoleh, akan sangat membantu dalam menjalani tes psikologi. Tetapi kali ini, kurang beruntung. Nihil hasilnya.

Walaupun demikian, dengan tetap bersemangat, membawa semua berkas ke tempat pendaftaran di Mako Lantamal VIII Manado. Selaku Sub Panitia Daerah.

Dan siap-siap mengikuti pengujian yang dilaksanakan dalam dua tahapan. Yakni di tingkat daerah oleh sub panitia daerah. Dan tingkat pusat oleh panitia pusat.

Untuk tingkat daerah, pengujian meliputi aspek administrasi, kesehatan I dan II, mental ideologi. Kemampuan jasmani, meliputi kesamaptaan jasmani A dan B, renang dan postur. Serta psikologi dan kesehatan III oleh panitia pusat.

Tahun itu TNI membutuhkan 590 perwira guna memenuhi kebutuhan perwira yang tidak sanggup diisi dari akademi TNI. Untuk TNI AD, TNI AL, dan TNI AU (data yang terekam pada tahun 2000).

Alokasi tersebut termasuk sumber lulusan Mahasiswa Beasiswa Calon PA PK TNI yang sudah menyelesaikan program studinya.

Sasaran kualitasnya adalah terpenuhinya kriteria calon dari aspek administrasi, kesehatan, kemampuan jasmani, psikologi, mental ideologi serta akademik (IPK).

Untuk alokasi kebutuhan jurusan atau program studi. Terbatas jurusan atau disiplin ilmu tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan penugasan di satuan/ dinas/ jawatan/ direktorat. Maupun di Satuan Operasional (khusus untuk pria).

Alokasi tiap jurusan atau program studi berpedoman pada perbandingan, sehingga terdapat keseimbangan. Dengan demikian, tidak bisa perbandingan yang kurang dari satu jurusan, diisi oleh jurusan lain.

Seleksi didahului dengan penerimaan semua berkas yang disyaratkan. Panitia penerimaan, sangat teliti dalam memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi calon. Terutama terhadap kemungkinan pemalsuan data.  

Akte atau Surat Keterangan Lahir harus cocok dan sama dengan data ijazah SD, SMP, SMA dan Ijazah dari perguruan tinggi.

Demikian juga, surat keterangan belum pernah menikah, diteliti secara ketat. Hal ini belajar dari pengalaman terdahulu. Adanya kasus setelah di Panitia Pusat atau pada saat pendidikan pertama, yang bersangkutan mengakui sudah memiliki isteri ataupun anak.

Untuk nilai-nilai IPK, tim pemeriksa administrasi akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi setempat. Juga mengenai status perguruan tinggi negeri ataupun swasta, diteliti statusnya apakah disamakan atau diakui ataupun terdaftar.

Untuk ijazah atau tanda lulus, akan lebih diperhatikan, diperiksa keasliannya dan keabsahan ijazah pendidikan. Untuk swasta harus dilegalisir atau diketahui oleh Kopertis, termasuk yang statusnya disamakan.

Persyaratan lain yang penting diperhatikan, tidak bertato atau tidak memiliki bekas tato. Dan tidak ditindik, bekas tindik telinganya atau pada anggota badan lainnya. Kecuali karena ketentuan agama atau adat.

Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud. Juga adanya pernyataan tidak terikat perjanjian Ikatan Dinas dengan suatu Instansi lain.

Demikianlah ketentuan terperinci tentang persyaratan penerimaan. Pemeriksaan administrasi diikuti oleh penelitian awal, kemudian dilanjutkan dengan seleksi kesehatan I. Yakni kesehatan tubuh bagian luar seperti mata telinga hidung mulut dan gigi dll.

Ada juga uji kemampuan jasmani yang harus dilalui. Yakni uji kemampuan berlari tanpa henti selama 12 menit. Hal ini memiliki ukuran tingkat kesegaran jasmani sesuai dengan golongan usia.

Termasuk dalam hal ini adalah tes kemampuan melakukan sit-up. Maupun push-up selama satu menit. Selanjutnya cinning bagi pendaftar putri. Sedangkan bagi putra, melakukan pull-up, kepala harus melampaui tiang besi.

Satu dari dua WAN TNI untuk atraksi bongkar pasang senjata, dari Pistol P1 ke senjata laras panjang M-16, penutupan pendidikan SEMAPA PK 2002

Terakhir bagi tes jasmani adalah lari angka delapan (shuttle-run), bertujuan untuk mengukur keseimbangan dan ketangkasan.

Suka duka telah banyak ditemui selama menjalani tes, namun semuanya dapat dilalui dengan baik.

Berikutnya, tes kesehatan II yakni pemeriksaan tubuh bagian dalam seperti jantung, paru-paru, hati dll.

Tes dilakukan di RS Wolter Monginsidi Teling Manado oleh tim pemeriksa kesehatan. Sedangkan tes psikologi dan tes mental ideologi dilakukan di Mako Lantamal VIII oleh tim pemeriksa mental ideologi.

Ada pengalaman unik yang paling berkesan saat menjalani tes pendaftaran. Saat hasil pengumuman tes kesehatan II menyatakan ketidaklulusan. Jantung bermasalah.

Setelah mendengar hasil pengumuman ini, terasa sangatlah menyedihkan. Terutama orangtua yang selama ini telah merawat dan membesarkan. Apabila kenyataan ini adalah benar, tentu saja sangat menyesakkan dada orangtua.

Namun, tidak semudah itu untuk menyurutkan tekad meraih mimpi di dunia militer. Hasil pengumuman ini, sangatlah sulit untuk diterima begitu saja.

Buktinya, kegiatan tumpang-tindih selama di kampus Unhas dapat dilalui dengan berhasil.

Apabila jantung bermasalah, tentu saja satu kilometer jarak renang antara pulau Laelae dan pantai Losari, tidak akan mampu dilalui. Ataupun, hentakan popor senapan  M-16 di bahu, akan menghentikan jantungku pada saat itu juga.

Hasil yang sangat tidak masuk akal ini, mendorong untuk menemui salah satu dokter militer yang terlibat sebagai panitia penerimaan saat itu.

Tanpa canggung sekalipun, membawa buku Ilmu Pengetahuan tentang alat jantung. Di hadapannya di RS Teling Manado, buku digelar dan memohon untuk dapat lebih dijelaskan letak kegagalan jantung.

Tetapi jawabannya hingga sekarang masih teringat: “Pulang saja! Cantik-cantik begini masuk tentara! Nanti bisa-bisa jadi seperti onde-onde! Pulang saja, menikah!”

Tanpa disadari, kalimat ini sangat mujarab untuk mendorongku lebih bersemangat lagi mencari kebenaran. Ada hikmat pemikiran yang melintas dibenakku.

Bahwa, untuk mengajukan keberatan kepada Wakil Ketua Sub Panitia Daerah, atas hasil pemeriksaan yang mencurigakan ini. Tentu saja dibutuhkan bukti yang jelas. Bahwa tidak ada masalah apapun yang berlaku atas jantungku.

Keesokan hari, dengan ditemani Ibu, mendatangi dokter ahli jantung yang terkenal di kota Manado. Beliau adalah Prof. Dr. Reggy Lefrandt, SpJP (K) FIHA, FSGC, FAHA, FASCC.

Bukti rekaman jantung diserahkan kepada Danrem. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari dokter ahli jantung inilah, Danrem memanggil dokter militer yang telah menyuruhku pulang.

Walaupun demikian, periksa silang tetap dilakukan. Danrem memanggil dokter militer lainnya, seorang ahli jantung untuk membaca hasil tes yang terdahulu, sebagai second opinion. Dan jawabannya sangatlah melegakan. Agar dilakukan tes ulang.

Wisuda Diploma II Perpustakaan di Universitas Sam-Ratulangi Manado disahkan oleh Gubernur Sulut E.E Mangindaan


Atas perintah Danrem 131/ Santiago, selanjutnya dilakukan tes kesehatan jantung untuk yang kedua kalinya. Dan hasilnya ternyata kondisi jantung dalam batas normal.

Hasil pemeriksaan pengulangan ini kemudian diserahkan kepada panitia daerah di Mako Lantamal VIII.

Lengkap sudah, daftar nominatif beserta hasil pemeriksaan tingkat daerah. Dan dilaporkan kepada panitia pusat melalui mesin faximile.

Daftar yang lulus tingkat daerah diterima oleh panitia pusat melalui pos kilat khusus juga. Diikuti dengan laporan melalui telpon, untuk penentuan pengiriman ke uji pusat.

Panitia pusat yang terdiri dari unsur-unsur angkatan-lah, yang menentukan pembagian alokasi jurusan/ program studi. Disesuaikan dengan hasil kegiatan penerimaan.

Seminggu kemudian, pemanggilan calon oleh panitia pusat diumumkan. Dari seratusan lebih pendaftar, hanyalah dua belas orang yang lulus seleksi tingkat daerah.

Dan kedua belas calon, selanjutnya terbang dengan pesawat Bouraq Airlines, untuk mengikuti tes seleksi tingkat pusat di Militaire Academie (Akmil) Magelang.

Setibanya di Kesatriaan Akmil Magelang, melapor kepada sekretaris panitia pusat dengan menyerahkan kelengkapan administrasi.

Sama seperti di daerah, rangkaian kegiatan uji pusat, diikuti dari awal lagi. Mulai dari aspek administrasi, kesehatan, mental ideologi. Kemampuan jasmani A dan B, renang dan postur serta uji psikologi.

Selama sebulan penuh, mulai dari penelitian administrasi, kelengkapan berkas dan keasliannya, menggunakan alat deteksi khusus di Akmil Magelang.

Di Akmil, dijelaskan kembali tentang pengertian dan penugasan serta pembinaan karir perwira dari program Perwira PK.

Juga aspek dan norma-norma pemeriksaan serta hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan. Serta penjelasan tentang penerimaan seperti batas lulus, kriteria lulus atau tidak lulus (B, C, K1, K2).

Dan pemberitahuan terhadap beberapa hal, khususnya bagi yang tidak lulus. Bahwa kemungkinan lulus dan terpilih ditingkat pusat maksimal 80 persen. Diharapkan, hal ini tidak akan menimbulkan kekecewaan dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Seluruh kelengkapan persyaratan administrasi calon harus disertakan, ditekankan untuk membawa ijazah, daftar IPK, dan transkrip studi yang asli.

Kemudian pemeriksaan kesehatan, mental ideologi, pengujian kemampuan jasmani A dan B, renang dan postur. Serta tes psikologi.

Pada saat pemilihan di pengujian tingkat pusat, tim pemeriksa kesehatan dan tim penguji kemampuan jasmani, meneliti dengan cermat. Data-data hasil pemeriksaan dan pengujian. Termasuk meneliti postur dan kemampuan calon.

Dalam hal ini, panitia pusat memperhatikan kualitas calon dan tidak terpengaruh terhadap calon yang disponsori tapi tidak memenuhi persyaratan.

Secara lisan maupun tertulis, tim pemeriksa memberikan penjelasan bagi calon yang tidak lulus dan tidak terpilih.

Terutama saat dipulangkan atau dikembalikan, sehingga calon mengetahui dengan jelas tentang ketidaklulusannya. Hal ini untuk menghindari timbulnya praduga yang negatif.

Serta dalam setiap pelaksanaan kegiatan, panitia pusat senantiasa saling berkoordinasi sebaik-baiknya. Tujuan utamanya, tentu saja untuk mencapai sasaran kualitas yang telah ditentukan.

Pada akhirnya, rangkaian kegiatan penerimaan perwira prajurit karier dapat dilalui dengan sukses. Secara keseluruhan, ada seribu lebih calon yang mengikuti kegiatan seleksi pusat, namun hanya setengahnya yang diterima.

Setelah dikumpulkan di lapangan Sapta Marga, satu per-satu nama dipanggil. Nama yang tidak disebutkan, merekalah yang sesungguhnya terpilih untuk mengikuti upacara pembukaan pendidikan. 

Bagi pria, upacara pembukaan pendidikan militer Perwira PK 2001 di Akmil Magelang. Sedangkan bagi wanita di Pusdikkowad Lembang Bandung.

Juni 2002, penulis sebagai satu dari dua WAN TNI yang melakukan aksi bongkar-pasang senjata M-16 dan Pistol P1 di lapangan Sapta Marga pada saat penutupan pendidikan militer.

Serta menjadi satu-satunya WAN TNI dari lima perwakilan pelantikan perwira di hadapan Panglima TNI pada upacara Prasetya Perwira di Akademi Militer Magelang.***(Penulis: Mayor (Sus) Michiko Moningkey, sekarang menjabat sebagai Kasubsi Pustak Dinas Penerangan TNI AU). Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses  sesuai hukum yang berlaku. 

Tidak ada komentar: