SELEKSI SEKKAU YANG KETAT
Penulis
: Mayor (Sus) Michiko Moningkey
Jabatan
: Kasubsi Pustak Sijian Subdisjarah Dispenau
Sembilan
puluh sembilan persen yang menduduki puncak pimpinan TNI Angkatan Udara sudah
pasti lulusan pendidikan Sekkau. Hal ini sangatlah masuk akal, sebab pada
kenyataannya setiap perwira TNI AU haruslah melalui Sekolah Kesatuan Komando
TNI Angkatan Udara. Atau yang dikenal di kalangan militer dengan nama Sekkau.
Tidak
banyak orang yang tahu, bahwa bagi seorang militer TNI AU setingkat perwira
pertama (Pama), sebelum menyandang tanda pangkat Mayor haruslah mengikuti
seleksi Sekkau. Pendidikan ini sangat menentukan perjalanan karir selanjutnya
bagi seorang Pama menuju Pamen (Perwira Menengah).
Sekkau
bertugas menyelenggarakan pendidikan pengembangan umum tingkat pertama bagi
para perwira TNI atau TNI AU berpangkat kapten atau mayor yang telah mengikuti pendidikan
lanjutan kecabangan ataupun setingkat.
Para perwira yang mendapat
kesempatan mengikuti pendidikan di Sekkau adalah para perwira TNI atau TNI AU berpangkat
kapten atau mayor terpilih yang selanjutnya disebut perwira siswa atau pasis.
Sekkau
adalah lembaga pendidikan dibidang teknis taktik dan staf komando kekhususan
TNI AU. Menuntun dan mendidik perwira menjadi insan revolusi yang mampu menjadi
pemimpin yang memiliki kepemimpinan tinggi serta berjiwa Vicaksana Sakti Vira.
Vicaksana
artinya pandai menggunakan budi nalarnya dengan tepat dan bijaksana. Sakti
artinya mempunyai kekuatan lebih atau kelebihan daripada kekuatan pada umumnya,
baik mental maupun fisik. Vira artinya prajurit (pra berarti ksatria dan
perwira), (Djur berarti jujur), (Rit berarti ngirit atau hemat).
Sebelum
didengung-dengungkan adanya revolusi mental yang merupakan visi Presiden Joko
Widodo, Sekkau telah memiliki filosofi ini sejak lahirnya. Hal ini dipastikan
melalui arti logo Sekkau yang menampilkan Garuda dan Sayap. Hal ini berarti
setiap perwira lulusan Sekkau diharapkan menjadi insan revolusi yang mampu
menjadi pemimpin. Dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi serta berjiwa Sakti
Vira.
Adapun
tugas-tugas pokok Sekkau adalah membekali para perwira siswa TNI AU yang
berpangkat Kapten atau Mayor. Agar memiliki profesionalisme, wawasan dan
cakrawala pandang dalam mengemban tugas TNI AU. Dengan dilandasi jiwa juang
sebagai prajurit Sapta Marga serta didukung kesegaran jasmani yang mantap.
Wadah
ini juga membimbing sekaligus membina para perwira siswa, dalam menjalani masa
pendidikan Sekkau sesuai kurikulum yang digariskan. Guna menghasilkan lulusan
yang memiliki kemantapan jasmani maupun skill,
kemampuan dasar strategi, staf dan komando.
Sejarah
singkat Sekkau. Sekolah Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara (Sekkau) berdiri
pada 10 Januari 1966. Hal ini berdasarkan Keputusan/ Menteri Panglima Angkatan
Udara (Menpangau) No.5 tahun 1966.
Kemudian
dengan Keputusan Menpangau No.112 pada 13 Oktober 1966 diatur tentang kedudukan
Sekkau beserta pedoman dasarnya. Di bidang pendidikan, Sekkau merupakan “onderbouw” Seskoau, sedangkan dibidang
pembinaan, langsung berada dibawah Menpangau.
Selanjutnya
tahun 1972, Kasau mengeluarkan Keputusan tentang organisasi dan prosedur
Institut Angkatan Udara atau Insau. Sekkau kemudian ditempatkan dibawah Insau
bersama-sama dengan Seskau (kini Seskoau), Sekespra serta pendidikan spesialis
lainnya.
Dan
sejak tahun 1974, Sekkau ditempatkan di bawah Komando Pendidikan berdasarkan
instruksi Kasau. Sekkau menjadi salah satu satuan pelaksana pendidikan dibawah
kodikau.
Pada
awal berdirinya Sekkau menempati gedung bekas Seskoau yang berlokasi di jalan
Budi Kemulyaan No.16 Jakarta. Namun sejak tahun 1978 Sekkau menempati gedung
bekas kursus Jabatan Perwira Staf di Lanud Halim Perdanakusuma bersama-sama
dengan Wing Pendidikan Umum.
Hingga
sekarang Sekolah Wingdikum pindah ke kota Bogor, sehingga seluruh gedung
Wingdikum digunakan oleh Sekkau. Dan telah mengalami beberapa kali penambahan
gedung dan renovasi.
Motto
yang diemban oleh sekolah ini adalah Center
of Excellent. Bermakna tri-unggul yaitu unggul berkomunikasi secara lisan
dan tulisan; unggul dalam kepemimpinan dan manajerial staf. Serta unggul dalam
latihan matra pada level taktis dan teknis matra udara.
Tenaga
pendidik Sekkau, terdiri dari instruktur organik dan instruktur non-organik.
Tenaga pendidik organik adalah pejabat struktural dan fungsional Sekkau yang
berkompeten dibidangnya, mempunyai kualifikasi sebagai tenaga pendidik
(Susgadik/ Susgajasmis/ Pekerti/ Akte V).
Tenaga
pendidik non-organik berasal dari Mabesad, Mabesal, Kohanudnas, Koopsau I,
Koharmatau, Korpaskhasau serta pendidik dari instansi di luar TNI misalnya dari
Polri, KPK, BNN, Komnas Ham.
Penyelenggara
pendidikan didukung oleh seratus lebih personil yang berpangkat perwira,
bintara, tamtama, PNS dari berbagai profesi dan kecabangan. Sedangkan fasilitas
yang dimiliki oleh Sekkau dan membanggakan adalah sistem LAN (Local area Network) olah yudha Sekkau.
Keinginan
menuliskan kisah pengalaman di sekolah ini datang begitu saja. Sebelum waktu
berlalu sedemikian cepat dan memori hanya tinggallah kenangan yang terpendam.
Diakui,
tidaklah mudah untuk memasuki jenjang pendidikan Sekkau. Hal ini terbukti
dengan telah tiga kali mengikuti tes. Seleksi masuk Sekkau Angkatan 94 pada 12-18
Mei 2013 di Kampus Akademi Angkatan Udara di kota Gudeg Yogya.
Dan seleksi masuk Sekkau
Angkatan 95 pada 17-27 November 2013 di tempat yang sama. Serta Angkatan 96
pada 3 Juli-15 Juli 2014 di Jakarta. Berkali-kali mengikuti tes seleksi, dan
baru lulus setelah melewati seleksi yang ketiga kali yakni pada Juli 2014.
Perlu
diketahui, gelombang ujian diadakan hanya dua kali dalam setahun. Ini berarti,
dalam satu kali tes ada rentang waktu yang cukup lama yaitu enam bulan.
Sehingga jikalau seorang Kapten tidak dapat melalui sekali tes masuk, ada enam
bulan penantian untuk tes berikutnya.
Seperti
kalimat yang dikutip dari Sambutan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus
Supriatna pada peringatan ke-69 TNI Angkatan Udara pada 9 April 2015 di taxy-way Lanud Halim Perdanakusuma: “Sejalan
dengan arah kebijaksanaan pemerintah yang tertuang dalam cita-cita bersama
yaitu semangat Tri Sakti: berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi dan berkepribadian
dalam kebudayaan”.
Lebih lanjut dikatakan, seiring
dengan semangat tersebut, kebijaksanaan yang diambil TNI Angkatan Udara adalah
berusaha dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan personel TNI Angkatan
Udara, selalu mengedepankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme,
cinta tanah air, semangat bela negara dan membentuk manusia berbudi pekerti
yang luhur”.
“Ini semua akan menciptakan
suatu kondisi TNI Angkatan Udara yang merupakan salah satu pilar negara bidang
pertahanan, yang tidak pernah membedakan akan ras, agama dan kesukuan”,
jelasnya.
Saat
ini Angkatan Udara sangatlah meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia-nya. Hal
ini direalisasikan melalui Komando Pendidikan Angkatan Udara. Adanya surat
Kepala Dinas Administrasi Personil AU tentang pengajuan calon peserta seleksi
calon siswa Sekkau.
Serta berdasarkan program
kerja dan anggaran dari Dinas Pendidikan Angkatan Udara. Maka diperintahkanlah
para Pama dan Pamen yang namanya tercantum dalam telegram dari Kepala Dinas
Pendidikan AU untuk mengikuti seleksi Sekkau.
Setiap
Pama maupun Pamen yang dipanggil untuk mengikuti seleksi membawa persyaratan administrasi
dan kelengkapan seleksi. Bagi yang lulus seleksi langsung masuk pendidikan. Sebab
itu telah membawa pakaian yang diperlukan selama pendidikan yaitu PDU I, PDU
IV, PDH, PDL TNI/ Loreng, pakaian sipil, pakaian olahraga dll.
Keberangkatan ke Sekkau
haruslah dilengkapi dengan adanya surat perintah untuk mengikuti seleksi dari Kepala
Satuan Kerja-nya masing-masing. Juga telegram pemanggilan seleksi, salinan
keputusan Kasau tentang kenaikan pangkat terakhir, salinan keputusan jabatan
terakhir.
Demikian pula adanya
rekomendasi dari Atasan masing-masing, dibuktikan dengan daftar penilaian perwira
atau konduite terakhir dari Kasatker. Serta, surat keterangan hasil penelitian
personel dari PAM setempat, hasil kesamaptaan jasmani, surat keterangan sehat
dari dokter berupa foto rontgen thorax
dan hasil lab darah.
Bagi
militer, tuntutan tingkat kesegaran jasmani sangatlah tinggi. Sebab itu
diberikan beberapa perhatian pada kegiatan seleksi kesamaptaan jasmani. Salah
satunya penggunaan celana pendek warna putih dan kaos olahraga TNI AU bagi
prianya pada saat tes jasmani. Sedangkan wanita menggunakan celana training warna biru dan kaos olahraga
TNI AU.
Setiap
perwira yang mendapat panggilan untuk mengikuti pendidikan Sekkau diwajibkan
melaporkan diri kepada petugas pendaftaran pada hari yang telah ditentukan
dengan berpakaian dinas harian (PDH). Pada waktu lapor kedatangan, disaat itu
pulalah diadakan seleksi kelengkapan administrasi yang dilakukan oleh panitia
pelaksana.
Pada hari berikutnya seluruh
calon siswa mendapatkan pengarahan dari Asisten Personil Kasau, Kepala Dinas
Pendidikan Angkatan Udara, serta Kepala Sub Dinas Pendidikan Pengembangan Umum.
Isi dari arahan pimpinan tentu saja untuk memberikan semangat serta dorongan
moril agar tetap berpikir positif dalam menjalani setiap tahapan seleksi.
Kemudian, mengikuti seleksi
kesehatan pertama diikuti seleksi tes kesehatan kedua. Ibaratnya seperti
kembali mengikuti tes masuk menjadi tentara dari kehidupan sipil sebelumnya.
Selanjutnya tes psikologi,
dengan berbagai materi tes. Ujian ini cukup melelahkan mental dan pikiran,
diikuti sejak dari awal hari hingga sore harinya.
Selesai tes psikologi ada seleksi
akademis bidang karangan militer, disini perwira dituntut mampu untuk
menuangkan kedalam tulisan, ide-idenya demi kemajuan TNI AU di segala bidang. Mampu
menuangkan ide-ide dan pemikiran yang konstruktif dalam bentuk karangan militer
maupun telaahan staf secara sistematis dan benar.
Satu hal yang penting juga
adalah seleksi akademis bidang penguasaan bahasa asing dalam hal ini Bahasa
Inggris. Seorang perwira dituntut untuk mampu berdiplomasi dalam berbahasa
Inggris terutama di dalam mendukung pelaksanaan tugasnya. Mampu berkomunikasi
secara lisan dan tulisan dalam kegiatan rapat, paparan dan diskusi guna
memecahkan persoalan secara sistematis dan benar pada pengambilan keputusan.
Adapun
materi seleksi akademis bidang Operasi bersumber dari Undang Undang RI No 3
tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Undang-undang RI No 34 tahun 2004 tentang
TNI. Serta Doktrin TNI Tridek; Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa; Buku Petunjuk
Induk TNI AU tentang Operasi Udara.
Subjek-subjek lain yang
tidak kalah pentingnya adalah tentang pembinaan personil; pembinaan potensi dirgantara;
penyelidikan kecelakaan pesawat udara dan kecelakaan kerja; pencegahan kecelakaan
penerbangan dan kerja. Mengerti tentang hukum militer dan hukum udara serta
ruang angkasa.
Juga tentang kepemimpinan
serta dituntut untuk mengetahui peristiwa nasional dan internasional yang
terkini maupun info terakhir tentang dunia kedirgantaraan.
Mampu melaksanakan proses
pengambilan keputusan militer secara terbatas. Mampu mendukung kegiatan operasi
dan latihan sesuai bidang tugasnya. Memahami nilai-nilai kejuangan dan mampu
mengaplikasikannya dalam pelaksanaan tugas. Memahami teori operasi udara pada
tataran taktis dan teknis operasional matra.
Setelah mengikuti pendidikan
ini perwira siswa diharapkan memiliki sikap dan prilaku sebagai prajurit
Saptamarga dalam setiap pelaksanaan tugasnya. Serta memiliki wawasan dan jiwa
kepemimpinan yang dilandasi nilai juang yang tinggi. Memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dasar manajemen staf dan komando pada golongan jabatan VI.
Juga mempunyai kemampuan
taktis dan teknis operasional matra udara sesuai ketentuan yang berlaku. Tidak
lupa pula, mempunyai kesamaptaan jasmani yang baik sesuai ketentuan.
Dibandingkan dengan beberapa waktu yang lalu,
rapat koordinasi untuk hasil seleksi tidaklah membutuhkan waktu yang lama.
Setelah semua tes dilaksanakan, input
data oleh sekretariat panitia seleksi dilakukan, diikuti rapat koordinasi hasil
seleksi yang dilakukan di ruang rapat Disdikau.
Setelah itu persiapan rapat
kelulusan oleh Dewan Kebijakan. Esok hari, untuk terakhir kalinya diadakan
rapat kelulusan di ruang rapat Asisten Personil Kasau. Dan disusul pengumuman
kelulusan pada siang harinya.
Sedemikian
panjang uraian tentang seleksi, telah memberikan gambaran, betapa tidak mudahnya
untuk menjadi calon siswa Sekkau. Terlebih lagi saat ini, dengan adanya
remunerasi bagi TNI, persaingan untuk menjadi siswa pendidikan pengembangan
umum di AU sangatlah ketat.
Setiap
perwira berlomba-lomba untuk menempati kursi di Sekkau. Selain dituntut
kesegaran jasmani yang prima, juga tuntutan kemampuan akademis yang mumpuni.
Satu hal yang perlu diakui, adanya sejumlah besar subjek pelajaran tentang teknologi
kedirgantaraan, yang harus dikuasai oleh masing-masing perwira.
Perwira
AU dari berbagai latar-belakang ilmu yang berbeda, setelah lulus seleksi
langsung masuk asrama militer untuk mengikuti pendidikan. Para calon perwira
siswa dapat menempati kamar masing-masing sesuai dengan yang telah ditentukan.
Untuk setiap flat ditunjuk seorang
komandan flat yang bertanggungjawab
terhadap tata tertib, kerapihan dan kebersihan dilingkungannya masing-masing.
Setiap orang dapat merasakan
besarnya tanggungjawab yang ada untuk menyelesaikan pendidikan dengan
memuaskan. Setiap perwira mengisi surat pernyataan kesanggupan untuk mengikuti
pendidikan. Sebelum proses belajar dimulai, dilaksanakan masa orientasi selama
dua minggu, tidak dibenarkan pasis menerima tamu, keluarga maupun kolega.
Ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan seorang pasis dikeluarkan dari pendidikan Sekkau dan dikembalikan
ke kesatuan semula. Apabila pasis datang terlambat lebih dari empat hari sejak
sekolah dibuka, termasuk hari libur pada masa orientasi, tanpa keterangan yang
jelas.
Tidak hadir selama tujuh
hari berturut-turut atau tidak hadir selama dua belas hari akumulatif. Tidak
mengikuti pelajaran maksimal sepuluh persen dari seluruh jam kurikulum yang
berjumlah seribu empat puluh jam pelajaran. Tidak dapat melanjutkan pendidikan
karena alasan kesehatan yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter.
Ataupun ditarik kembali dari
satuan asal. Dan melakukan pelanggaran disiplin pendidikan. Apabila memperoleh
empat untuk nilai mati. Atau nilai yang kurang untuk dua belas mata pelajaran.
Dikeluarkan apabila nilai
kurang untuk setiap item tes kesamaptaan jasmani setelah dilaksanakan pembinaan
pada pendidikan tahap I. Serta melakukan pelanggaran disiplin atau pidana pada
saat menjadi pasis Sekkau maupun sebelumnya yang mengakibatkan dilaksanakannya
proses hukum pada saat yang bersangkutan melaksanakan pendidikan.
Diberhentikan sebagai pasis
apabila melakukan tindakan insubordinasi atau melanggar tata krama kepatutan
kesiswaan terhadap Dosen dan lembaga. Yaitu tidak menjunjung tinggi semua
perintah dinas dan arahan yang diberikan atasan, berdasarkan kesadaran bahwa
perintah tersebut untuk kepentingan dinas.
Tidak bersikap hormat kepada
atasan baik didalam maupun diluar kedinasan berdasarkan kesadaran menegakkan
kehormatan prajurit. Tidak memegang teguh dan menjaga sikap, perkataan dan
perbuatan pada waktu berhadapan dengan atasan, baik didalam maupun diluar
kedinasan. Khusus bagi pasis Wara/ Wan TNI dikeluarkan apabila dalam keadaan
hamil.
Selain kesadaran akan
berbagai aturan yang berlaku selama pendidikan, kesadaran akan tantangan
kegiatan pendidikan sangatlah perlu. Pendidikan ini dilaksanakan dengan jadwal
yang sangat padat. Keberhasilan penyelesaian pendidikan bergantung kepada pasis
di dalam memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Bagi pama maupun pamen
setelahnya menerima surat telegram pemanggilan seleksi, tentunya memiliki rasa
kebahagiaan yang tersendiri. Namun demikian, dalam menjalani proses seleksi
pendidikan, ada tantangan tersendiri pula.
Tentara
tetaplah seorang manusia. Memiliki keluarga dan menjadi pencari nafkah utama
untuk menghidupi rumahtangganya. Tanggung-jawab selaku kepala rumah tangga
tentu saja dibarengi dengan tugas dan tanggungjawabnya selaku seorang prajurit
TNI.
Sebagai seorang kepala
keluarga, ada banyak hal yang menjadi perhatiannya. Lulus dan mengikuti
pendidikan Sekkau berarti meninggalkan keluarga untuk beberapa waktu lamanya.
Beberapa
perwira siswa harus berkutat dengan transportasi jarak jauh di setiap akhir
minggu agar dapat berkumpul dengan keluarganya masing-masing. Perjalanan
pergi-pulang ini memiliki cerita tersendiri. Dan ini berarti, tambahan
pengeluaran bagi sirkulasi keuangan rumahtangga.
Bagi
prajurit TNI, pendidikan merupakan salah satu bentuk kesejahteraan yang
diberikan oleh TNI. Walaupun untuk meraihnya haruslah dengan penuh perjuangan
dan susah-payah. Sebab lulus pendidikan berarti kenaikan pangkat. Dan kenaikan
pangkat berarti tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Sebab pangkat maupun jabatan
adalah amanah dan sumpah bagi Negara. Sehingga pendidikan militer bagi pasis
adalah sebentuk kepercayaan yang dipegang dan dilakoni dengan penuh kesadaran
hati, tanggungjawab serta keihklasan.*Seluruh isi materi ini merupakan milik
intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam
materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak
intelektual dan dapat diproses sesuai
hukum yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar