PERWIRA TINGGI TNI,REUNI PLUS LOMBA
TEMBAK
Oleh:
Mayor (Sus) Michiko Sanra Moningkey
Jabatan
: Kepala Perpustakaan Akademi Angkatan Udara Yogya
Persiapan menembak, materi lomba eksekutif, petembak telah menyiapkan amunisi ke dalam magazen sebanyak sepuluh butir peluru |
Setahun sekali digelar, lomba
ini senantiasa mempertemukan sahabat-sahabat lama dalam semangat sportivitas. Menjadikan
acara ini menarik untuk diamati. Sebab pertandingan berlangsung seru dan cukup
menegangkan.
Seminggu sebelumnya,
tepatnya pada hari setelahnya upacara pembukaan lomba, materi lomba eksekutif
Pati dalam slow fire and rapid fire
serta eksekutif Pati dalam beregu telah digelar. Dilanjutkan dengan materi falling plate pada Selasa (11/8).
Juara teratas beregu untuk
Lomba Eksekutif Pati diraih oleh Kontingen TNI AU team B dengan total indeks 907,06.
Sedangkan juara kedua beregu
juga tidaklah berselisih jauh dengan total indeks 903,12 direbut oleh kontingen
TNI AD team A. Posisi ketiga beregu
diraih oleh kontingen Mabes TNI team
A total nilai 895,12.
Materi lomba Falling Plate setiap tim terdiri dari empat Pati, dari jarak 30 meter dari sasaran para petembak harus berlari ke jarak 20 meter dari target |
Walaupun materi eksekutif
pistol perwira tinggi, tidak akan mempengaruhi penentuan juara umum. Namun
pertandingan antar pejabat tinggi di kalangan militer Indonesia ini sangatlah
bergengsi.
Sehingga hasilnya,
ketangguhan menembak pada umumnya dimiliki oleh kalangan perwira tinggi yang
berasal dari berbagai kesatuan yang tersebar di TNI.
Keseluruhan materi dalam
kejuaraan tembak Piala Panglima TNI tahun 2015 ini, adalah berdasarkan versi
BISAM (Brunei International Skill at Arms
Meet).
Untuk eksekutif Individu (slow fire dan rapid fire) direbut oleh Marsda TNI Abimanyu dari Mabes TNI dengan
perolehan nilai 189,002 untuk medali emas.
Sedangkan medali perak
diraih oleh Marsma TNI Dedy Permana dari TNI Angkatan Udara, dengan perolehan
nilai 189,0.
Juara Eksekutif Individu Pati pose bersama dengan Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi |
Perunggu oleh Mayjen TNI
Dedi Kusnadi dari TNI Angkatan Darat tim A dengan nilai 188,005.
Penulis turut merasakan aura
pertandingan yang mendebarkan. Materi falling
plate (slow fire and rapid fire),
dilaksanakan pada pagi hari pukul delapan. Lapangan tembak senjata laras pendek
di Cilodong, masih diliputi kabut awal hari.
Tim pendukung yakni tim lesan dengan seragam yang menyolok, menuju ke setiap plat baja dan meletakkan kembali |
Ketika lapangan yang
berbentuk mangkuk dan dikelilingi pepohonan, semakin lama bertaburan
bintang-bintang.
Sebab perwira tinggi dari
empat kontingen (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU) berbaur menjadi satu.
Saling bersilahturami. Dan melepas kangen
sebagai satu almamater Akademi Militer Magelang.
Sementara itu, pihak panitia
penyelenggara telah mempersiapkan semua fasilitas menembak dengan
sebaik-baiknya. Alat perekaman berupa video terpasang ditengah-tengah lapangan.
Ternyata alat ini sangat
berguna saat penentuan juara semifinal dan juga juara teratas. Sebab plat baja
sebagai target sasaran jatuh secara bersamaan diantara kedua regu yang sedang
berlaga.
Sebelum kompetisi dimulai secara bergantian tiap regu kontingen melangkah masuk ke lapangan dan melakukan uji coba lapangan |
Sehingga, rekaman menjadi
alat pembuktian paling canggih bagi panitia untuk menetapkan pengulangan (re-shooting).
Bukan hanya itu saja, sebelum
pertandingan di mulai, pihak panitia mengumumkan teknis pelaksanaan diikuti
dengan peragaan langsung dari para atlet petembak.
Lomba dilaksanakan
penggabungan nilai dari tembak ‘slow
fire’ dan ‘rapid fire’. Setiap
tim terdiri dari lima perwira tinggi. Sedangkan untuk materi lomba Falling Plate, setiap tim terdiri dari
empat Pati. Dibekali satu magazen yang berisikan lima butir peluru.
Dari jarak 30 meter dari
sasaran, para petembak harus berlari ke jarak 20 meter dari target. Menuju ke meja,
dimana senjata pistol telah siap terpasang amunisi.
Lesan A, diperuntukkan bagi
tembakkan slow-fire. Adalah lesan
dengan gambar lingkaran yang memiliki daftar nilai satu sampai dengan sepuluh.
Tinggi lesan adalah 160 cm.
Sedangkan untuk sasaran B, diperuntukkan
bagi tembakan rapid-Fire. Adalah dua
plat baja dengan diameter dua puluh sentimeter. Dengan tebal plat baja dua
belas milimeter. Setiap plat baja, mempunyai tinggi 60 cm memiliki nilai 10.
Ternyata alat ini sangat berguna saat penentuan juara semifinal dan juga juara teratas. Sebab plat baja sebagai target sasaran jatuh secara bersamaan diantara kedua regu yang sedang berlaga |
Jarak tembak adalah dua
puluh meter. Setiap petembak diberi kebebasan untuk menentukan sikap membidik,
apakah membidik dengan satu tangan atau dengan dua tangan.
Pada materi lomba eksekutif,
petembak telah menyiapkan amunisi ke dalam magazen sebanyak sepuluh butir peluru.
Sebelum kompetisi dimulai, secara
bergantian, masing-masing regu kontingen melangkah masuk ke lapangan dan
melakukan uji coba lapangan. Setelah itu diadakan pertandingan yang
sesungguhnya.
Sikap awal petembak siap di
jarak tembak 20 meter, posisi berdiri dan menyiapkan magazen. Mengisi magazen
dengan 3 tiga butir peluru, dan diletakkan di atas meja.
Saat terdengar aba-aba dari Chief Range Officer, petembak melakukan
pasang magazen dan meletakkan senjata dengan arah laras ke depan.
Tim beregu kontingen TNI AU sedang beraksi dalam lomba materi Falling Plate |
Saat CRO memberi aba-aba:
“Stand-bye!”, petembak mengangkat tangan setinggi kepala dan telapak tangan menghadap
ke depan.
Dan saat CRO memberi
aba-aba: “Go!”, petembak melaksanakan penembakan secara berturut-turut ke arah
Lesan A.
Saat menjelang berakhirnya
waktu selama tiga menit, CRO memberikan aba-aba peringatan dengan hitungan
mundur: “Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu,
stop!”
Setelah itu, CRO memberikan
aba-aba: “Lepas magazen, kosongkan senjata!”. Dengan refleks para petembak
melaksanakan pengamanan senjata. Melepas magazen, mengosongkan senjata dengan
menembakkannya ke depan. Senjata diletakkan kembali di atas meja dengan laras
mengarah ke lesan.
Penyerahan trophy, medali serta uang pembinaan berupa tabanas bagi pemenang |
Saat CRO memberikan aba-aba
bahwa lajur aman. Maka tim pendukung yakni tim lesan dengan seragam yang
menyolok, menuju ke setiap lesan dan memperhatikan dengan seksama hasil
penembakan.
Setelah itu, hasil perkenaan
diperlihatkan kepada petembak. Atlet menandatangani hasil perkenaan sebagai
tanda bukti setuju dengan hasil perkenaannya.
Demikianlah runtutan
pelaksanaan lomba untuk materi eksekutif Pati. Baik untuk materi Slow Fire dengan waktu tiga menit; juga Rapid Fire dengan tuntutan waktu 63
detik.
Selain itu, penilaian
diambil dari nilai prestasi perorangan yaitu nilai tembakan slow-fire dan nilai tembakan rapid-fire.
Juara teratas beregu untuk Lomba Eksekutif Pati diraih oleh Kontingen TNI AU team B dengan total indeks 907,06. Pose bersama Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi |
Sedangkan untuk nilai
prestasi tim, adalah jumlah total nilai delapan petembak terbaik tiap-tiap tim.
Secara keseluruhan
rekapitulasi hasil Piala Panglima TNI tahun 2015 adalah sebagai berikut, medali
emas sebanyak 21 diboyong oleh kontingen TNI AD.
Tim petembak TNI AD merebut hampir
semua emas pada materi-materi Match-1
Senapan, Match-2 Senapan, Match-3 Senapan, Match-4 Senapan, Match-5
Senapan, Overall Tim Senapan, Match-6 (Stage-I) SO/ GPMG, Match-6 (Stage-II) SO/ GPMG, Overall Tim/ GPMG.
Lanjut lagi, medali emas
untuk Match-7 (Pistol Putri) Stage-I,
Match-7 (Pistol Putri) Stage-II, Match-7 (Pistol Putri) Stage-III,
Overall Tim Pistol Putri, Match-10 (Snap), Match-12 (Falling Plate Pistol Putra), Match-12 (Falling Plate Pistol Putri), Match-14 (Falling Plate SO/ GPMG).
Materi Match-7 (Pistol Putri) yakni Emas untuk TNI AD, Perak untuk TNI AL, Perunggu untuk TNI AU |
Hanya Match-11 (Section Match)
dan Match-13 (Falling Plate Senapan)
yang lolos dalam genggaman Tim Petembak TNI AD, sebab direbut dengan telak oleh
Tim Petembak TNI Angkatan Laut.
Dengan demikian, kontingen
atlet petembak dari TNI Angkatan Darat kembali merebut juara bergilir Piala Panglima
TNI tahun 2015.
Akhirnya, pada siang
harinya, Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi menyerahkan trophy dan medali serta uang pembinaan berupa Tabanas. Bagi seluruh
atlet yang telah menang bertanding. Bagi Pati, diserahkan piala serta medali
kemenangan.
Untuk eksekutif Individu (slow fire dan rapid fire) direbut oleh Marsda TNI Abimanyu dari Mabes TNI dengan perolehan nilai 189,002 untuk medali emas |
Pemberian hadiah ini
dilaksanakan usai seluruh kegiatan di lapangan tembak Kartika Divisi I
Cilodong, dengan disaksikan oleh seluruh peserta upacara.
Tim beregu perwira tinggi
dari TNI Angkatan Laut memenangi lomba menembak materi Falling Plate untuk slow fire
dan rapid fire.
Juara dua beregu diraih oleh
perwira tinggi kontingen Mabes TNI team
A. Ditutup oleh perwira tinggi kontingen TNI AD team A sebagai juara tiga beregu. Kegiatan sejak awal hingga
akhirnya berjalan dengan aman dan membanggakan.***{Penulis: Mayor (Sus) Michiko Moningkey, sekarang menjabat sebagai
Kasubsi Pustak Dinas Penerangan TNI AU. Seluruh
isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan
hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis,
merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses sesuai hukum yang berlaku}.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar