Rabu, 22 Juni 2016

Perwira Tinggi TNI, Reuni Iya Lomba Tembak Iya


PERWIRA TINGGI TNI,REUNI PLUS LOMBA TEMBAK
Oleh: Mayor (Sus) Michiko Sanra Moningkey

Jabatan : Kepala Perpustakaan Akademi Angkatan Udara Yogya

Persiapan menembak, materi lomba eksekutif, petembak telah menyiapkan amunisi ke dalam magazen sebanyak  sepuluh butir peluru
Pada bulan yang istimewa ini, di awal bulan Agustus 2015, Perwira Tinggi (Pati) TNI berkumpul bersama ‘lepas kangen’. Dan juga berkompetisi dalam lomba tembak piala Panglima TNI 2015 di lapangan tembak Kartika Divisi I Kostrad Cilodong.
Setahun sekali digelar, lomba ini senantiasa mempertemukan sahabat-sahabat lama dalam semangat sportivitas. Menjadikan acara ini menarik untuk diamati. Sebab pertandingan berlangsung seru dan cukup menegangkan.
 Seminggu sebelumnya, tepatnya pada hari setelahnya upacara pembukaan lomba, materi lomba eksekutif Pati dalam slow fire and rapid fire serta eksekutif Pati dalam beregu telah digelar. Dilanjutkan dengan materi falling plate pada Selasa (11/8).
Juara teratas beregu untuk Lomba Eksekutif Pati diraih oleh Kontingen TNI AU team B dengan total indeks 907,06.
Sedangkan juara kedua beregu juga tidaklah berselisih jauh dengan total indeks 903,12 direbut oleh kontingen TNI AD team A. Posisi ketiga beregu diraih oleh kontingen Mabes TNI team A total nilai 895,12.
Materi lomba Falling Plate setiap tim terdiri dari empat Pati, dari jarak 30 meter dari sasaran para petembak harus berlari ke jarak 20 meter dari target
Walaupun materi eksekutif pistol perwira tinggi, tidak akan mempengaruhi penentuan juara umum. Namun pertandingan antar pejabat tinggi di kalangan militer Indonesia ini sangatlah bergengsi.
Sehingga hasilnya, ketangguhan menembak pada umumnya dimiliki oleh kalangan perwira tinggi yang berasal dari berbagai kesatuan yang tersebar di TNI.
Keseluruhan materi dalam kejuaraan tembak Piala Panglima TNI tahun 2015 ini, adalah berdasarkan versi BISAM (Brunei International Skill at Arms Meet).
Untuk eksekutif Individu (slow fire dan rapid fire) direbut oleh Marsda TNI Abimanyu dari Mabes TNI dengan perolehan nilai 189,002 untuk medali emas. 
Juara Eksekutif Individu Pati pose bersama dengan Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi
 Sedangkan medali perak diraih oleh Marsma TNI Dedy Permana dari TNI Angkatan Udara, dengan perolehan nilai 189,0.
Perunggu oleh Mayjen TNI Dedi Kusnadi dari TNI Angkatan Darat tim A dengan nilai 188,005.
Penulis turut merasakan aura pertandingan yang mendebarkan. Materi falling plate (slow fire and rapid fire), dilaksanakan pada pagi hari pukul delapan. Lapangan tembak senjata laras pendek di Cilodong, masih diliputi kabut awal hari. 
Tim pendukung yakni tim lesan dengan seragam yang menyolok, menuju ke setiap plat baja dan meletakkan kembali
 Ketika lapangan yang berbentuk mangkuk dan dikelilingi pepohonan, semakin lama bertaburan bintang-bintang.
Sebab perwira tinggi dari empat kontingen (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU) berbaur menjadi satu. Saling bersilahturami. Dan melepas kangen sebagai satu almamater Akademi Militer Magelang.
Sementara itu, pihak panitia penyelenggara telah mempersiapkan semua fasilitas menembak dengan sebaik-baiknya. Alat perekaman berupa video terpasang ditengah-tengah lapangan.
Ternyata alat ini sangat berguna saat penentuan juara semifinal dan juga juara teratas. Sebab plat baja sebagai target sasaran jatuh secara bersamaan diantara kedua regu yang sedang berlaga. 
Sebelum kompetisi dimulai secara bergantian tiap regu kontingen melangkah masuk ke lapangan dan melakukan uji coba lapangan
 Sehingga, rekaman menjadi alat pembuktian paling canggih bagi panitia untuk menetapkan pengulangan (re-shooting).
Bukan hanya itu saja, sebelum pertandingan di mulai, pihak panitia mengumumkan teknis pelaksanaan diikuti dengan peragaan langsung dari para atlet petembak.
Lomba dilaksanakan penggabungan nilai dari tembak ‘slow fire’ dan ‘rapid fire’. Setiap tim terdiri dari lima perwira tinggi. Sedangkan untuk materi lomba Falling Plate, setiap tim terdiri dari empat Pati. Dibekali satu magazen yang berisikan lima butir peluru.
Dari jarak 30 meter dari sasaran, para petembak harus berlari ke jarak 20 meter dari target. Menuju ke meja, dimana senjata pistol telah siap terpasang amunisi.
Lesan A, diperuntukkan bagi tembakkan slow-fire. Adalah lesan dengan gambar lingkaran yang memiliki daftar nilai satu sampai dengan sepuluh. Tinggi lesan adalah 160 cm.
Sedangkan untuk sasaran B, diperuntukkan bagi tembakan rapid-Fire. Adalah dua plat baja dengan diameter dua puluh sentimeter. Dengan tebal plat baja dua belas milimeter. Setiap plat baja, mempunyai tinggi 60 cm memiliki nilai 10.
Ternyata alat ini sangat berguna saat penentuan juara semifinal dan juga juara teratas. Sebab plat baja sebagai target sasaran jatuh secara bersamaan diantara kedua regu yang sedang berlaga
 Jarak tembak adalah dua puluh meter. Setiap petembak diberi kebebasan untuk menentukan sikap membidik, apakah membidik dengan satu tangan atau dengan dua tangan.
Pada materi lomba eksekutif, petembak telah menyiapkan amunisi ke dalam magazen sebanyak  sepuluh butir peluru.
Sebelum kompetisi dimulai, secara bergantian, masing-masing regu kontingen melangkah masuk ke lapangan dan melakukan uji coba lapangan. Setelah itu diadakan pertandingan yang sesungguhnya.
Sikap awal petembak siap di jarak tembak 20 meter, posisi berdiri dan menyiapkan magazen. Mengisi magazen dengan 3 tiga butir peluru, dan diletakkan di atas meja.
Saat terdengar aba-aba dari Chief Range Officer, petembak melakukan pasang magazen dan meletakkan senjata dengan arah laras ke depan.
Tim beregu kontingen TNI AU sedang beraksi dalam lomba materi Falling Plate
 Saat CRO memberi aba-aba: “Stand-bye!”, petembak mengangkat tangan setinggi kepala dan telapak tangan menghadap ke depan.
Dan saat CRO memberi aba-aba: “Go!”, petembak melaksanakan penembakan secara berturut-turut ke arah Lesan A.
Saat menjelang berakhirnya waktu selama tiga menit, CRO memberikan aba-aba peringatan dengan hitungan mundur: “Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu, stop!”
Setelah itu, CRO memberikan aba-aba: “Lepas magazen, kosongkan senjata!”. Dengan refleks para petembak melaksanakan pengamanan senjata. Melepas magazen, mengosongkan senjata dengan menembakkannya ke depan. Senjata diletakkan kembali di atas meja dengan laras mengarah ke lesan.
Penyerahan trophy, medali serta uang pembinaan berupa tabanas bagi pemenang
 Saat CRO memberikan aba-aba bahwa lajur aman. Maka tim pendukung yakni tim lesan dengan seragam yang menyolok, menuju ke setiap lesan dan memperhatikan dengan seksama hasil penembakan.
Setelah itu, hasil perkenaan diperlihatkan kepada petembak. Atlet menandatangani hasil perkenaan sebagai tanda bukti setuju dengan hasil perkenaannya.
Demikianlah runtutan pelaksanaan lomba untuk materi eksekutif Pati. Baik untuk materi Slow Fire dengan waktu tiga menit; juga Rapid Fire dengan tuntutan waktu 63 detik.
Selain itu, penilaian diambil dari nilai prestasi perorangan yaitu nilai tembakan slow-fire dan nilai tembakan rapid-fire.
Juara teratas beregu untuk Lomba Eksekutif Pati diraih oleh Kontingen TNI AU team B dengan total indeks 907,06. Pose bersama Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi
 Sedangkan untuk nilai prestasi tim, adalah jumlah total nilai delapan petembak terbaik tiap-tiap tim.
Secara keseluruhan rekapitulasi hasil Piala Panglima TNI tahun 2015 adalah sebagai berikut, medali emas sebanyak 21 diboyong oleh kontingen TNI AD.
Tim petembak TNI AD merebut hampir semua emas pada materi-materi Match-1 Senapan, Match-2 Senapan, Match-3 Senapan, Match-4 Senapan, Match-5 Senapan, Overall Tim Senapan, Match-6 (Stage-I) SO/ GPMG, Match-6 (Stage-II) SO/ GPMG, Overall Tim/ GPMG. 
Lanjut lagi, medali emas untuk Match-7 (Pistol Putri) Stage-I, Match-7 (Pistol Putri) Stage-II, Match-7 (Pistol Putri) Stage-III, Overall Tim Pistol Putri, Match-10 (Snap), Match-12 (Falling Plate Pistol Putra), Match-12 (Falling Plate Pistol Putri), Match-14 (Falling Plate SO/ GPMG).
Materi Match-7 (Pistol Putri) yakni  Emas untuk TNI AD, Perak untuk TNI AL, Perunggu untuk TNI AU
 Hanya Match-11 (Section Match) dan Match-13 (Falling Plate Senapan) yang lolos dalam genggaman Tim Petembak TNI AD, sebab direbut dengan telak oleh Tim Petembak TNI Angkatan Laut.
Dengan demikian, kontingen atlet petembak dari TNI Angkatan Darat kembali merebut juara bergilir Piala Panglima TNI tahun 2015.
Akhirnya, pada siang harinya, Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi menyerahkan trophy dan medali serta uang pembinaan berupa Tabanas. Bagi seluruh atlet yang telah menang bertanding. Bagi Pati, diserahkan piala serta medali kemenangan.
Untuk eksekutif Individu (slow fire dan rapid fire) direbut oleh Marsda TNI Abimanyu dari Mabes TNI dengan perolehan nilai 189,002 untuk medali emas
 Pemberian hadiah ini dilaksanakan usai seluruh kegiatan di lapangan tembak Kartika Divisi I Cilodong, dengan disaksikan oleh seluruh peserta upacara.
Tim beregu perwira tinggi dari TNI Angkatan Laut memenangi lomba menembak materi Falling Plate untuk slow fire dan rapid fire.
Juara dua beregu diraih oleh perwira tinggi kontingen Mabes TNI team A. Ditutup oleh perwira tinggi kontingen TNI AD team A sebagai juara tiga beregu. Kegiatan sejak awal hingga akhirnya berjalan dengan aman dan membanggakan.***{Penulis: Mayor (Sus) Michiko Moningkey, sekarang menjabat sebagai Kasubsi Pustak Dinas Penerangan TNI AU. Seluruh isi materi ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses  sesuai hukum yang berlaku}. 

Tidak ada komentar: