MUTASI KE KOTA ISTIMEWA YOGYA
Dari sini baktiku dimulai, untuk kejayaan bangsa dan negara |
Terimakasih adalah kata
pertama yang keluar dari dalam hatiku. Kepindahan ini merupakan jawaban Tuhan
atas doa-doa ku selama ini. Bukankah daku sudah menyerahkan semua kehidupan dan
penghidupanku kepadaNya?
Tempat mengabdi mana yang lebih asyik daripada Yogya? Tidak jauh dari teras depan: Jalan raya. Sepelemparan batu dari teras belakang: Rel Lokomotif. Sejauh mata memandang: naik-turunnya pesawat terbang. Tidak asing dengan bunyi deru pesawat dan lokomotif.
Tempat tugas baru,
lingkungan baru dan suasana baru. Semuanya menambahkan energi baru bagiku dan
bagi anakku. Pernah sekali waktu daku tersentak bangun tenga malam, saat
mendengar deru kereta api melintas di rel yang berada dekat dengan asrama
tempat tinggal kami.
Tak dinyana, ternyata suara kereta api,
kirain gempa bumi. Hahaha. Semakin lama semakin terbiasa dengan irama kereta
api.
Siapa yang tidak akan takjub
dengan Landasan Adi Sucipto ini. Pengalaman baru bagiku. Sepelemparan batu dari
halaman belakang asrama, bunyi roda kereta beradu dengan relnya. Tidak jauh
diatas kepalaku, bunyi khas pesawat terbang yang lagi siap-siap mendarat. Tidak
jauh di depan asrama, bus antar kota melaju kencang di jalan Trans Solo. Situasi
ini sangat mengasyikkan dan menghibur. Paling tidak, menambah pengalaman
bertugas di daerah Jawa.
Ku
syukuri semuanya. Percaya, segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagiku. Jika
semuanya dijalani dengan ikhlas. Berpikir positif. Sebab ada banyak area yang
pantas untuk dijelajahi. Dan memang Yogya makin istimewa.
Sungguh,
daku sangat bersyukur dapat ditempatkan olehNya di kota Gudeg. Gedung
perpustakaannya yang cantik, berhadapan langsung dengan gunung Merapi yang
gagah.
Suasananya yang hijau
dimana-mana. Kelengkapan gedung yang sangat patut dianjungi jempol. Sebab itu
awal tiba disini, daku memulai untuk menata dan membersihkan Perpustakaan.
Terimakasih untuk
kepercayaan pimpinan TNI AU sehingga daku dapat menempati jabatan Kepala
Perpustakaan Akademi Angkatan Udara di tahun 2016 ini. Setiap harinya ada
kesempatan untuk berkutat dengan buku bacaan. Semakin lama ku gali informasi tentang Yogya, semakin banyak informasi tentang betapa Landasan Udara Adi Sucipto (dulunya Maguwo) menyimpan sejarah perjuangan yang hebat.
Dari sinilah asal-muasal sekolah penerbang yang melahirkan pribadi-pribadi yang hebat. Sehingga nama-nama mereka diabadikan sebagai nama landasan-landasan udara di pulau Jawa. Seperti Adi Sumarmo, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma dan Agustinus Adi Sucipto sendiri.
Dari sinilah asal-muasal sekolah penerbang yang melahirkan pribadi-pribadi yang hebat. Sehingga nama-nama mereka diabadikan sebagai nama landasan-landasan udara di pulau Jawa. Seperti Adi Sumarmo, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma dan Agustinus Adi Sucipto sendiri.
Ada lima anggota PNS
dibawahku. Semuanya orang asli Yogya. Dan daku bersyukur, betapa mereka telah
menjadi Kakak serta Adik yang baik bagiku.
Di bulan Ramadhan ini,
sesuai dengan keinginan ku untuk membahagiakan anak buah, daku membagikan THR
yang sekiranya dapat menutupi kebutuhan Lebaran.
Oh iya, di kota ini juga
daku belajar mencintai kain Batik. Kain tradisional yang menjadi ikon kota
istimewa Yogyakarta. Hal ini berawal dengan kunjunganku ke kota-kota besar di
benua Australia pada Mei lalu.
Kekaguman orang asing akan baju batik yang
kukenakan menjadikanku sadar betapa kayanya negeriku, betapa indahnya
Yogyakarta.
Bersama Guberbur AAU Marsda TNI Dedy Permadi, saat Dinner Pataka 83 pada Maret 2016 |
Hal ini menjadikanku
bertekad untuk mengumpulkan koleksi baju batik asli Yogya. Semoga saja dalam
penjelajahanku akan negeri istimewa ini, daku mendapatkan harta-karun batik
yang indah-indah.
Bersama Letkol Lilik (kanan) |
*Hari ini aku memulai hidup
baru; hari ini aku lahir kembali. Berbeda dengan semua satwa di rimba raya,
alam telah memberikan pengetahuan serta kepekaan kepadaku. Pantaskah bila aku
menyia-nyiakan karunia sebesar ini? Dan pengalaman hidup takkan lagi
kuagung-agungkan. Bukankah di dunia ini semua yang dianggap berhasil dan
disanjung hari ini akan dipandang sebelah mata esok hari?*
{Penulis: Mayor (Sus) Michiko
Moningkey, sekarang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Akademi Angkatan Udara.
Seluruh isi materi ini merupakan milik
intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam
materi ini, diluar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak
intelektual dan dapat diproses sesuai
hukum yang berlaku}.
4 komentar:
Thanks for sharing your spirit through your amazing stories, Michiko. Welcome to Yogyakarta:)
-Aloysia Linda Setyaningrum-
Thanks for sharing your spirit through your amazing stories, Michiko. Welcome to Yogyakarta.
-Aloysia Linda S.-
Thanks for sharing your spirit through your amazing stories, Michiko. Welcome to Yogyakarta:)
-Aloysia Linda S-
Terimakasih Miss.......terimakasih
Posting Komentar